Oktober 6, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Sekolah-sekolah di Indonesia mulai dibuka kembali dengan hati-hati setelah gelombang virus yang menghancurkan

Sekolah-sekolah di Indonesia mulai dibuka kembali dengan hati-hati setelah gelombang virus yang menghancurkan

Jakarta: Ibukota Indonesia Jakarta 600 sekolahnya dibuka kembali pada hari Senin ketika kontrol virus corona dilonggarkan, namun serikat guru memperingatkan dan memperingatkan kelompok di ruang kelas Delta Variasi
Para pejabat mengatakan tingkat infeksi Jakarta telah turun ke Indonesia dari puncaknya bulan lalu AsiaDi pusat virus Corona, lebih dari 4 juta kasus dan 131.000 kematian.
Gubernur Jakarta Anees Buswedon mengatakan 610 dari 10.000 sekolah dianggap aman dan dibuka kembali dengan kapasitas 50% dalam perombakan tes yang dimulai pada April.
“Kondisi infeksi Govit-19 sangat terkendali,” katanya di Instagram.
Vaksin tidak wajib untuk sekolah, dan 91% anak-anak dan pendidik berusia antara 12-18 tahun telah divaksinasi lengkap, kata Anis. Hampir 70% dari 10 juta penduduk Jakarta divaksinasi.
Jafira Samara Ufaira Azza, 6, bersemangat untuk kembali ke sekolah, di mana siswa akan berada di kelas satu hari dalam seminggu, dan sisanya akan berputar online di rumah.
“Saya bertemu teman dan guru saya,” katanya.
Mama Endong Sugiardi, 35 tahun, mengaku masih khawatir dengan tipe delta.
“Tapi demi kemajuan dan pendidikan putri saya, saya berani mencoba dulu,” ujarnya.
Menteri Pendidikan Nadim Makareem Pekan lalu ada seruan untuk mempercepat pembukaan kembali sekolah untuk merebut kembali tanah yang hilang.
“Ada penurunan tujuan belajar, dengan banyak anak putus sekolah, terutama perempuan di beberapa daerah,” katanya.
“Ada kehilangan pembelajaran dengan implikasi permanen.”
Tetapi Heru Purnamo, Federasi Persatuan Guru Indonesia, mengatakan berbahaya untuk memperluas pembukaan kembali.
Menurut data resmi, remaja merupakan sekitar 1% dari kematian virus korona Indonesia dan 13% dari kasusnya.
“Itu bisa membuat cluster baru … itu bisa menambah kematian anak,” katanya Reuters.