RiderTua.com – Subaru masih mencatatkan hasil penjualan bagus di Indonesia. Terutama BRZ yang merupakan salah satu mobil non-SUV terlaris dan sangat diminati di pasar sportscar sejak pertama kali dirilis. Namun yang membuat penjualannya impresif adalah model ini menjadi mobil terlaris kedua Subaru. Memang hasil tersebut mengejutkan para kepala sekolah di Jepang.
Subaru BRZ sangat disukai konsumen di Indonesia
Mobil sport seperti BRZ sudah cukup lama menjadi andalan, apalagi setelah memasuki generasi barunya. Dikembangkan bersama Toyota, model baru ini tampil lebih sporty dan modern serta didukung fitur yang lebih lengkap dibandingkan model lama. Subaru mengandalkan model khusus ini dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak pertama kali diperkenalkan, BRZ telah diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia dan modelnya menjadi mobil terlaris kedua setelah Crosstrek. Hasilnya mengejutkan para eksekutif Subaru di Jepang, karena BRZ adalah mobil terlaris kedua di negara tersebut. Pasalnya di negara lain, model ini selalu menempati peringkat di bawah tiga besar, terutama di AS sebagai model terlaris kelima.
Permintaan yang tinggi
Jika dilihat, harga BRZ Rp 885 jutaan, namun sesuai dengan kualitasnya. Tak heran mengapa konsumen tertarik dengan model ini, terutama performa yang ditawarkannya. Hasil penjualan Subaru sejauh ini bagus, hanya BRZ yang menyumbang hasil tersebut, melainkan Crosstrek.
Meski antrean pemesanan berlangsung selama lima bulan, kini Subaru mampu memenuhi permintaan BRZ di Indonesia. Namun hal ini menandakan bahwa permintaan di pasar masih tinggi dan mereka akan berusaha memberikan yang terbaik kepada konsumen serta produk-produk hebat lainnya.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Louis Vuitton membuka toko yang telah direnovasi dan diperluas di Plaza Indonesia di Jakarta
India dan india telah memutuskan untuk memperluas hubungan pertahanan
Perusahaan Israel menjual teknologi pengawasan invasif ke Indonesia: Laporan | Berita keamanan siber