WASHINGTON – Pacific Satellite Nusandara (BSN) Indonesia mengatakan pada 23 Maret telah memerintahkan satelit berkinerja tinggi Boeing untuk meluncurkan SpaceX Falcon 9 pada 2023.
Satelit Nusantara Lima bertujuan untuk mengirimkan 160 gigabit per detik (Gbps) di dalam dan di sekitar kepulauan Indonesia.
PSN mengatakan akan meningkatkan kapasitas satelit Satelit SATRIA-1 Thales Alenia Space akan diluncurkan pada tahun 2023, menjadikannya salah satu penyedia kemampuan satelit terbesar di Asia.
“Proyek ini menunjukkan bahwa meskipun dalam situasi epidemi, percepatan transformasi digital terus berkembang dalam menyediakan konektivitas di seluruh nusantara,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Johnny G. Kata Bilah.
Blade mengatakan satelit Nusantara Lima akan menawarkan kapasitas 140 Gbps lebih dari Indonesia.
Sekitar 80 Gbps akan digunakan oleh badan pemerintah Indonesia BAKTI, juga dikenal sebagai Hot Backup Satellite (HBS), untuk menyediakan layanan ke lokasi terpencil di Indonesia.
Sisanya 20 Gbps akan melayani Malaysia dan Filipina, kata Blade.
Boeing meluncurkan satelit telekomunikasi pertama Indonesia Balaba A1 pada tahun 1976, mengklaim bahwa satelit itu didasarkan pada sistem operasi 702 MB.
PSN melaporkan bahwa Kratos dan Hughes Network Systems adalah salah satu pemasok divisi darat untuk jaringan Nusantara Lima.
Thales Alenia Space Diumumkan 28 Oktober Operator telekomunikasi milik negara Indonesia Telecom sedang mengembangkan satelit Indonesia lainnya yang disebut HTS 113BT untuk pengiriman 2024 untuk anak perusahaannya Telcomsat.
HTS 113BT bertujuan untuk mengisi celah yang ditinggalkan oleh hilangnya satelit Nusantara-2 dalam kegagalan rudal China tahun 2020.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia