Simulasi komputer baru menunjukkan bahwa ventilasi hidrotermal bersuhu rendah mungkin bertahan di dasar laut gelap bulan-bulan seperti Europa di Jupiter selama miliaran tahun, seiring dengan upaya para ahli astrobiologi untuk mencari tahu apakah lautan asing ini dapat dihuni.
Ventilasi hidrotermal adalah sumber energi kimia dan panas, dan merupakan salah satu kemungkinan tempat asal mula kehidupan di Bumi. Tanah. Para ilmuwan planet telah berhipotesis bahwa ventilasi hidrotermal di dasar lautan terletak di bawah es di bulan Jupiter Seperti Eropa dan Ganimededan itu Saturnus Satelit EnceladusHal ini dapat membantu menghangatkan lautan dan menstimulasi biokimia kehidupan.
Masalahnya adalah pemodelan ventilasi ini berfokus pada ventilasi bersuhu sangat tinggi, yaitu “perokok hitam” yang memperoleh energinya dari aktivitas gunung berapi. Meskipun lubang-lubang super panas ini dapat menarik energi dari inti bumi yang panas, bulan-bulan es tidak memiliki inti yang panas, yang berarti terdapat tanda tanya mengenai apakah lubang-lubang ini dapat bertahan cukup lama untuk menciptakan kondisi jangka panjang bagi kehidupan.
Namun, ventilasi super panas bukanlah bentuk ventilasi yang dominan di lautan di bumi. Di Bumi, jumlah air yang jauh lebih besar melewati ventilasi bersuhu lebih rendah.
More Stories
Roket Falcon 9 SpaceX berhenti sebelum diluncurkan, miliarder dalam misi khusus
Bagaimana lubang hitam bisa menjadi begitu besar dan cepat? Jawabannya terletak pada kegelapan
Seorang mahasiswa Universitas North Carolina akan menjadi wanita termuda yang melintasi batas luar angkasa dengan kapal Blue Origin