Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Jakarta, 28 Maret (Reuters) – Perusahaan energi negara Indonesia PT Pertamina (PERTM.UL) sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia karena mencari minyak untuk kilang yang diperbaharui, kata CEO Nikki Vidyavati, Senin.
Berbicara di sidang parlemen, dia mengatakan bahwa di tengah ketegangan geopolitik saat ini, Bertamina “melihat peluang untuk membeli dari Rusia dengan harga bagus.” Dia merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina.
“Secara politik, tidak ada masalah sampai perusahaan yang kita hadapi diizinkan. Kami juga membahas pengaturan tarif yang bisa melalui India,” katanya kepada anggota parlemen.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Indonesia telah menjadi presiden G20 tahun ini dan mengatakan akan tetap netral di tengah konflik Rusia-Ukraina, yang telah memicu krisis kemanusiaan dan geopolitik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Pemerintah Indonesia menyuarakan keprihatinan tentang invasi tetapi tidak mengutuknya.
Rusia mengatakan ini adalah “operasi militer khusus”.
Nicky mengatakan Pertamina saat ini sedang berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia terkait proyek tersebut dan telah mendekati beberapa vendor Rusia untuk menguji di kilang Pertamina.
Bertamina diharapkan untuk meningkatkan kilang Bolong pada bulan Mei, yang akan memungkinkan untuk memproses semua jenis minyak mentah, kata Nicky.
“Hingga saat ini baru bisa mengolah minyak mentah yang kandungan sulfurnya rendah, dan harganya mahal,” ujarnya.
Upgrade kilang Balongan akan menambah kapasitas 25.000 barel per hari (bph) per hari dari kapasitas saat ini 125.000 barel per hari.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Laporan oleh Bernadette Christina Munde, Ditulis oleh Francisco Nangoi, Diedit oleh Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia