JAKARTA (20 Mei): Pemerintah Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 5,1% hingga 5,5% pada tahun 2025, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati kepada parlemen pada hari Senin, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang berkisar antara 5,3% hingga 5,6%.
Prospek pertumbuhan berdasarkan APBN 2025 dibahas bersama dengan proyeksi imbal hasil obligasi dan nilai tukar rupee.
Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi angka-angka tersebut dan akan menyampaikan anggaran tahun 2025 ke parlemen pada pertengahan Agustus dan anggota parlemen diperkirakan akan membahas rencana tersebut bulan depan, dengan penerusnya, Prabowo Subianto, yang mulai menjabat pada bulan Oktober.
Para pejabat mengatakan tim transisi Presiden terpilih Prabowo bekerja sama dengan Kementerian Keuangan agar anggaran tahun 2025 mencerminkan rencananya setelah ia menjabat.
Shri Muliani mengatakan program andalan Prabowo, yaitu inisiatif baru peningkatan gizi anak sekolah, akan masuk pada tahun anggaran 2025, namun tidak memberikan rinciannya.
Beberapa analis telah memperingatkan tingginya biaya yang harus ditanggung oleh janji kampanye Prabowo untuk menyediakan makanan gratis kepada 83 juta anak, dan mengatakan bahwa hal ini dapat merusak rekam jejak regulasi keuangan Indonesia.
Pada bulan Februari, kelompoknya memperkirakan biayanya sebesar US$7,7 miliar (RM36,1 miliar) pada tahun pertama. Kubu Prabowo mengatakan hal itu dapat memacu pertumbuhan hingga 2,6 poin persentase jika diterapkan sepenuhnya pada tahun 2029.
Meskipun prospek pertumbuhan PDB lemah, pemerintah akan menyusun anggaran tahun depan dengan proyeksi defisit sebesar 2,45% hingga 2,82% PDB.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia