November 25, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Batas harga minyak Rusia tidak akan menyelesaikan masalah energi: menteri Indonesia

Batas harga minyak Rusia tidak akan menyelesaikan masalah energi: menteri Indonesia

Pembatasan harga minyak Rusia tidak akan menyelesaikan masalah energi dunia, kata Menteri Keuangan Indonesia Sri Muliani Indravati, Jumat.

Harga tinggi karena permintaan melebihi pasokan, yang rusak, dan pagu harga tidak akan menyelesaikan itu, katanya.

“Menempatkan batas tentu tidak akan menyelesaikan masalah karena itu tidak cukup, relatif terhadap permintaan,” katanya kepada Martin Choong dari CNBC pada pertemuan 20 menteri keuangan dan Komite Sentral. Gubernur Bank di Bali, Indonesia.

Saat AS dan negara-negara Eropa bergerak menuju musim dingin, permintaan energi akan semakin meningkat, tambahnya.

Komentarnya muncul sehari setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Plafon harga adalah “salah satu alat kami yang paling kuat” untuk melawan inflasi.

AS dan negara-negara G-7 lainnya sedang mempertimbangkan untuk membatasi harga minyak Rusia dalam upaya untuk mengekang aliran dana ke dalam peti perang Kremlin sambil menurunkan biaya energi bagi konsumen.

Tetapi para analis mempertanyakan apakah rencana seperti itu akan berhasil. Karena Rusia tidak bisa menjual dengan harga yang ditentukan oleh AS dan sekutunya. Juga, negara-negara seperti India dan China, yang membeli minyak mentah dari Rusia, mungkin tidak menyetujui batasan harga.

Perang Ukraina telah meningkatkan ketidakpastian di pasar minyak dan mendorong kenaikan harga.

“Saya kira demikian [Indonesian] Presiden Jokowi mengunjungi lokasi bentrokan [said] Kami ingin perang berakhir karena ini adalah sumber masalahnya,” kata Sri Mulyani.

“Karena perang itu, seluruh gangguan pasokan ini dan implikasi perang dalam hal pembersihan — itu menciptakan situasi yang bahkan lebih rumit,” katanya. AS telah melarang impor minyak Rusia, dan UE ingin menghapus larangan itu secara bertahap.

Berbagai faktor penawaran dan permintaan juga berkontribusi terhadap kenaikan harga energi.

READ  Anda telah ketinggalan sejak Kamis di Indonesia

Investasi dalam pasokan energi tetap rendah, sementara beberapa negara penghasil minyak berjuang untuk meningkatkan produksi. Di sisi lain, permintaan meningkat karena ekonomi dibuka kembali dan perjalanan meningkat.

— Su-Lin Tan dari CNBC, Sylvia Amaro dan Sam Meredith berkontribusi pada laporan ini.