- pengarang, Joao da Silva
- Peran, Reporter bisnis
Penerbangan luar angkasa berawak pertama Boeing ditunda hanya dua jam sebelum peluncuran untuk pemeriksaan keselamatan, kata pejabat NASA.
Astronot Butch Wilmore dan Sonny Williams sudah berada di dalam pesawat ruang angkasa Starliner ketika keputusan dibuat untuk berhenti karena potensi masalah dengan katup pelepas oksigen pada roket Atlas yang dioperasikan oleh United Launch Alliance.
Tidak ada masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing Starliner yang bertengger di atas roket.
Insinyur penerbangan menemukan bahwa katup membuka dan menutup dengan cepat menjelang peluncuran, sehingga hitungan mundur dibatalkan.
Tim penerbangan saat ini sedang memeriksa data untuk melihat berapa banyak energi yang dikeluarkan katup tersebut. Jika sudah melebihi masa pakainya, maka perlu diganti, yang menurut ULA dapat dilakukan oleh para insinyurnya dalam beberapa hari.
Pesawat ruang angkasa itu diperkirakan akan diluncurkan dari Cape Canaveral di Florida dan menuju ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Boeing mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa upaya peluncuran baru paling awal mungkin dilakukan pada hari Jumat.
Misi tersebut telah ditunda selama beberapa tahun karena kemunduran dalam pengembangan pesawat ruang angkasa.
“Berhentilah mencoba meluncurkannya malam ini,” kata Presiden NASA Bill Nelson dalam sebuah tweet. “Seperti yang saya katakan sebelumnya, prioritas pertama NASA adalah keselamatan. Kami akan berangkat jika kami siap.”
Boeing berharap menjadi perusahaan swasta kedua yang mampu menyediakan transportasi awak ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, selain SpaceX milik Elon Musk.
Perusahaan Musk adalah perusahaan pertama yang mencapai hal ini pada tahun 2020 dengan kapsul Dragon, dalam sebuah perjalanan yang mengakhiri hampir satu dekade ketergantungan Amerika pada rudal luar angkasa Rusia.
Uji terbang tak berawak pertama Starliner awalnya dijadwalkan pada tahun 2015, namun akhirnya ditunda hingga tahun 2019. Ketika hal itu terjadi, gangguan perangkat lunak menyebabkan jam internal tidak berfungsi, menyebabkan pendorongnya terbakar berlebihan. Begitu banyak bahan bakar yang dikonsumsi sehingga kapsul tersebut tidak dapat mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Upaya kedua direncanakan pada Agustus 2021 tetapi ditunda lagi hingga Mei 2022. Penyebabnya adalah masalah pada sistem propulsi. Ketika Starliner akhirnya meninggalkan Bumi, ia dapat menyelesaikan misi penuhnya tetapi muncul kekhawatiran tentang kinerja beberapa perangkat propulsi dan sistem pendingin kendaraan.
More Stories
Roket Falcon 9 SpaceX berhenti sebelum diluncurkan, miliarder dalam misi khusus
Bagaimana lubang hitam bisa menjadi begitu besar dan cepat? Jawabannya terletak pada kegelapan
Seorang mahasiswa Universitas North Carolina akan menjadi wanita termuda yang melintasi batas luar angkasa dengan kapal Blue Origin