Lebih dari 10 orang tewas dan lebih dari 40 orang masih hilang IndonesiaPulau-pulau terpencil di wilayah Naduna, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Menurut badan itu, hujan lebat memicu tanah longsor yang mengubur rumah-rumah. Tanah longsor menimbun lumpur dan puing-puing di rumah-rumah di distrik Cherasan wilayah Natuna.
Operasi pencarian dan penyelamatan menemukan 10 mayat. Jalur komunikasi yang rusak dan gelombang pasang membuat upaya pencarian dan penyelamatan menjadi sulit.
Dikhawatirkan jumlah korban tewas akan meningkat, kata juru bicara badan tersebut Abdul Muhari.
“Kami masih kesulitan mengakses daerah terdampak, sehingga kami tidak bisa menjangkau banyak orang yang membutuhkan bantuan,” kata Muhari.
Junaina, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Kepri, mengatakan: “Cuaca tidak dapat diprediksi. Anginnya kencang dan ombaknya tinggi sekarang.”
Tentara, polisi, dan sukarelawan bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan di pulau terpencil.
Untuk meringankan tantangan logistik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengirimkan helikopter untuk mempercepat kebutuhan dasar.
Pulau terpencil ini hanya dapat diakses dengan naik speedboat selama lima jam dari daratan utama, faktor lain yang berkontribusi terhadap lambatnya upaya pencarian dan penyelamatan.
Tanah longsor terjadi saat musim hujan di Indonesia. Tanah longsor disebabkan oleh penggundulan hutan di beberapa daerah dan hujan berkepanjangan yang menyebabkan banjir di negara Asia Tenggara itu.
dmn/ar (AFPE, Reuters)
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Pembangkit listrik tenaga batubara, transportasi, limbah Campuran asap beracun berkobar di Jakarta, Indonesia
Tingkatkan permainan Anda: Emeralda Golf Club, puncak kemewahan di Indonesia
Forum Sumber Daya Manusia untuk Memajukan Kerja Sama Indonesia-Jepang: Kementerian