April 29, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Indonesia memajukan pembicaraan CCS dengan perusahaan minyak AS, menurut pelacakan Reuters Petrochemicals

Indonesia memajukan pembicaraan CCS dengan perusahaan minyak AS, menurut pelacakan Reuters Petrochemicals

© Reuters. FOTO FILE: Kaca pembesar yang memperlihatkan logo ExxonMobil dan grafik saham pada bagan ini diambil pada 4 September 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi/Foto File

Oleh Francisca Nangoy dan Bernadette Cristina

JAKARTA (Reuters) – Perusahaan energi negara Indonesia, Pertamina, dan perusahaan minyak Amerika ExxonMobil (NYSE 🙂 dan Chevron Carbon (NYSE: ) sedang memajukan diskusinya untuk berinvestasi pada fasilitas penangkapan karbon, sementara Exxon sedang mengincar proyek petrokimia di negara tersebut.

Pertamina dan Exxon telah sepakat untuk melakukan evaluasi lebih lanjut atas investasi senilai $2 miliar pada fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) menggunakan dua cekungan bawah tanah di Laut Jawa, kata Pertamina dalam pernyataannya, Selasa.

Pusat CCS dengan Exxon berpotensi menghemat setidaknya 3 gigaton karbon dioksida yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik di Indonesia dan negara lain, kata Direktur Utama Pertamina Nikke Vidyawati.

Wakil Presiden Senior Exxon Mobil Jack Williams mengatakan Exxon dan Pertamina memiliki potensi untuk mengurangi emisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Perjanjian tersebut ditandatangani saat Presiden Indonesia Joko Widodo berada di Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden menjelang pertemuan APEC di San Francisco pekan ini.

Pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya “siap menggunakan potensi CCS Indonesia untuk kemajuan industri rendah karbon, investasi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia,” kata pejabat senior pemerintah Jody Maharty.

Indonesia ingin menggunakan cadangan hidrokarbonnya yang sudah habis untuk penyimpanan karbon dan sedang menyelesaikan peraturan yang akan membuka proyek penyimpanan untuk menyimpan karbon dari luar negeri.

Negara di Asia Tenggara ini memiliki kapasitas penyimpanan karbon sebesar 8 gigaton di reservoir dangkal, sementara pemanfaatan akuifer garam dapat menambah kapasitas sebesar 400 gigaton.

READ  Indonesia Berusaha Keras Cari Netralitas di KTT G-20: Utusan

Dalam kunjungan yang sama, Perdamina melalui tiga unitnya sepakat untuk berbagi informasi dengan Chevron untuk mengembangkan situs CCS atau Carbon Capture Use and Storage (CCUS) di Kalimantan Timur.

Informasi dapat mencakup data geografis dan geofisika, peta dan informasi komersial, serta materi lainnya.

Pertamina, Chevron dan Mubadala Energy dari Uni Emirat Arab telah menandatangani perjanjian eksplorasi bersama untuk mengeksplorasi energi panas bumi di Sulawesi Utara, Indonesia.

Salah satu unit Exxon telah menandatangani perjanjian awal dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menjajaki investasi pada proyek petrokimia untuk memproduksi polimer di Indonesia.