April 20, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Indonesia akan kurangi subsidi batu bara di tengah perubahan hijau Bank Dunia

Jakarta: Bank Dunia telah mendesak Indonesia untuk meninggalkan kebijakannya yang memaksa para penambang untuk memasok batubara bersubsidi ke perusahaan listrik negaranya, dengan mengatakan bahwa hal itu mendorong penggunaan bahan bakar kotor dalam pembangkit listrik.

Sebagai bagian dari laporan yang dirilis pada Kamis (16 Desember), rekomendasi tersebut bertujuan untuk mendorong lebih banyak investasi swasta dalam energi terbarukan di Indonesia untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2060 atau lebih awal.

Asia Tenggara adalah pengekspor batubara termal terbesar di dunia dan salah satu dari 10 emisi gas rumah kaca teratas.

Apa yang disebut kebijakan kewajiban pasar domestik di Indonesia mengharuskan penambang batu bara untuk membayar 25 persen dari produksi tahunan mereka kepada perusahaan milik negara Perusahan Listrik Negara dengan harga maksimum $70 per ton, jauh lebih rendah dari harga pasar saat ini.

Bank mengatakan kebijakan itu secara efektif mensubsidi pembangkit listrik tenaga batu bara.

“Ini mendorong konsumsi karbon yang lebih tinggi, yang mengirimkan sinyal harga yang terdistorsi, yang mendorong pergeseran ke sumber energi yang lebih bersih,” Habib Rob, ekonom terkemuka bank untuk Indonesia, mengatakan kepada wartawan, menambahkan bahwa ini akan mengurangi risiko investasi swasta terbarukan.

Bank juga merekomendasikan untuk mengubah aturan tentang persyaratan kandungan lokal minimum untuk proyek energi, karena hal ini akan meningkatkan biaya proyek dan mengurangi persaingan. Untuk panel surya, Indonesia memiliki kebutuhan kandungan lokal minimal 40 persen, yang diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang.

READ  Komite DPR Indonesia telah menyetujui anggaran pemerintah sebesar $216,3 miliar pada tahun 2024, menurut laporan Reuters.