Oktober 6, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Foxconn, perusahaan lain ingin memasuki pasar EV Indonesia

Foxconn, perusahaan lain ingin memasuki pasar EV Indonesia

JAKARTA (The Jakarta Post / Asia News Network): Perusahaan dan perusahaan lokal yang berbasis di Taiwan telah menandatangani kesepakatan investasi senilai US$8 miliar (Rp 114 triliun) untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Foxconn, produsen kontrak yang dikenal dengan iPhone Apple, dan Gogoro, skuter listrik dan perusahaan teknologi pertukaran baterai, mewakili pihak Taiwan dalam kesepakatan itu, sementara raksasa batu bara Indika Energy dan Indonesia Battery Corporation milik negara adalah pihak Indonesia.

Perusahaan-perusahaan ini akan mengembangkan berbagai segmen EV, dari mobil, roda dua dan bus hingga produksi baterai dan industri pendukung, yaitu sistem penyimpanan energi, stasiun pertukaran atau pertukaran baterai, daur ulang baterai, serta penelitian dan pengembangan.

“Di masa jabatan kedua Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo, Indonesia fokus untuk mendorong investasi berkelanjutan di bidang energi dan industri hijau,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam sebuah pernyataan, Jumat (21 Januari), menambahkan bahwa pemerintah akan mengurus semua izin-izin yang diperlukan.

Kesepakatan itu membawa Indonesia – yang memegang hampir seperempat dari cadangan nikel global – selangkah lebih dekat untuk menjadi pemain kunci dalam industri baterai. Pemerintah telah mempertahankan larangan ekspor bijih nikelnya karena berusaha melindungi cadangan logamnya untuk menarik investasi EV, di antara tujuan lainnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa investasi tersebut akan membantu Indonesia mencapai target nol emisi bersih pada tahun 2060, sekaligus menciptakan efek pengganda untuk kepentingan perusahaan lokal dan membuka jalan bagi transfer teknologi EV. .

Ketua Foxconn Liu Young-Way mengatakan mereka ingin berkontribusi untuk mengembangkan ekosistem EV lokal dan pasar energi terkait di Indonesia.

READ  BintanGO ingin meningkatkan ekonomi kreator Indonesia - TechCrunch

“Kami berharap dengan berbagi teknologi dan pengalaman kami, kami dapat membantu menciptakan lebih banyak peluang bagi perusahaan lokal di pasar energi dan EV baru,” kata Young-Way dalam sebuah pernyataan, Jumat.

Vice President Indika Energy Azis Armand mengatakan dalam siaran pers di hari yang sama bahwa kesepakatan itu sejalan dengan strategi perusahaan untuk melakukan diversifikasi ke industri EV, yang telah dimulai perusahaan tahun lalu dengan membentuk PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) untuk mengembangkan listrik. sepeda motor dan ekosistem yang terhubung.

Gogoro Inc. CEO Horace Luke mengatakan kesepakatan itu menandai era baru dalam komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam keberlanjutan dan mendukung ekosistem terbuka yang menyediakan pilihan transportasi yang lebih baik dan lebih bersih bagi Indonesia.

“Kolaborasi antara Gogoro, Foxconn, IBC dan Indika akan menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang memungkinkan industri EV yang sehat,” kata Luke dalam sebuah pernyataan, Jumat.

Selain kesepakatan yang lebih besar, Gogoro juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Electrum, produsen roda dua listrik lokal, untuk mengembangkan ekosistem EV.

Namun, tidak ada perusahaan yang mengungkapkan secara spesifik tentang kesepakatan itu. Electrum adalah perusahaan patungan antara super app lokal Gojek dan perusahaan publik TBS Energi Utama, yang sebelumnya dikenal sebagai perusahaan pertambangan batu bara Toba Bara Sejahtera (TBS).

“Kami juga percaya bahwa kualitas teknologi dan solusi yang kami bangun bersama Gogoro akan membangun kepercayaan di antara pelanggan dan mendorong masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik roda dua Electrum,” kata Pandu Sjahrir, presiden direktur Electrum dan wakil presiden TBS Energi Utama, di sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Gojek telah bekerja sama dengan Gogoro untuk menguji ratusan sepeda motor listrik sejak tahun lalu.

READ  Infineon akan memperluas operasi backend yang ada di Indonesia

“Kami percaya kolaborasi dengan Gogoro dapat memperkuat posisi kami untuk mengubah kebiasaan berkendara masyarakat Indonesia dan mengubah seluruh armada kami di Gojek pada 2030,” kata Kevin Aluwi, Direktur Electrum dan CEO Gojek, dalam keterangannya, Jumat.

Pesaing utama Gojek, Grab Indonesia, mulai menggunakan kendaraan listrik pada tahun 2019, dan armada EV-nya telah berkembang menjadi 8.500 kendaraan. Penyedia layanan ride-hailing juga menjalankan 27 stasiun pertukaran baterai yang disediakan oleh berbagai perusahaan EV untuk armadanya di Jakarta dan Bali.

Direktur eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Selasa bahwa investasi dan komitmen ini mencerminkan potensi besar dalam industri EV Indonesia.

Investor asing melihat pasar Indonesia sekarang karena ada ekosistem EV yang melibatkan perusahaan ride-hailing, katanya, seraya menambahkan bahwa berinvestasi di Indonesia juga merupakan cara bagi perusahaan untuk mengamankan bahan baku yang diperlukan.

“[Indonesia’s] Komitmen pengurangan emisi juga bisa menggerakkan industri EV di Indonesia ke depan,” ujar Tauhid.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menegaskan komitmen perusahaan terhadap rencana pemerintah untuk ekosistem EV dan berjanji untuk bermitra dalam upaya itu dengan masyarakat Indonesia Intelligent Transport System (ITS) dan World Resources Institute (WRI) Indonesia.

“Kami akan terus mendukung peningkatan penggunaan kendaraan listrik dengan target lebih dari 14.000 [vehicles] di armada kita sendiri tahun ini,” katanya dalam keterangannya, Minggu.