Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (Statistik Batang Pusat, BPS), perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,72 persen year-on-year (y/y) pada Q3-2022. Ini adalah hasil yang lebih baik daripada yang diperkirakan sebagian besar analis.
Ini merupakan kinerja yang lebih baik dari Triwulan ke-2-2022, ketika ekonomi Indonesia tumbuh pada tingkat pertumbuhan yang direvisi naik sebesar 5,45 persen (y/y), kuartal di mana negara mengalami puncak konsumsi tradisional di tengah Ramadhan dan Idul Fitri. perayaan Fitri. Sementara itu, secara triwulanan, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 1,81 persen (q/q) pada triwulan III-2022.
Meskipun hal ini sangat penting dalam konteks perkembangan ekonomi Indonesia, kami tidak akan membahas keadaan ekonomi global dalam artikel ini, karena kami menyajikan analisis tersebut dalam laporan bulanan kami. Namun, kami menekankan bahwa mitra dagang utama Indonesia (China, AS, Jepang, dan UE) telah mengalami Q3-2022 yang penuh tantangan. Meskipun hal ini tidak terlalu tercermin dalam data terakhir, kami khawatir bahwa pertumbuhan yang lemah di negara-negara ini akan mempengaruhi ekonomi Indonesia lebih dalam (mungkin dari Q4-2022).
Melihat PDB Indonesia pada harga saat ini dan harga konstan (yang terakhir disesuaikan dengan inflasi, sehingga memberikan cara yang lebih baik untuk mengukur pertumbuhan riil), Indonesia dapat melihat tren kenaikan struktural setelah mencapai titik terendah di Triwulan ke-2-2020. Krisis Covid-19 (lihat Tabel 3 dan 4 di bawah).
[…]Ini adalah bagian dari pengantar artikel. Untuk membeli artikel lengkap (e-report), silakan hubungi kami melalui email [email protected] Atau nomor whatsapp +62.882.9875.1125.
Berikut tampilan di dalam laporan!
Biaya laporan ini:
30.000 rupee
Kembali ke berita utama hari ini
Membahas
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Seorang wanita Tionghoa yang berpose untuk foto di Indonesia terjatuh hingga tewas di gunung berapi
Jalan Menuju Paris 2024: Tim Indonesia Mulai Bangkit
Akankah presiden baru Indonesia melanjutkan kebijakan nikel yang akan melemahkan pesaingnya? – Alaska Energy Metals (OTC:AKEMF), Grup BHP (NYSE:BHP)