Desember 21, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Cloud telah hadir untuk menyelamatkan layanan imigrasi Indonesia

Instansi pemerintah di Indonesia mempercepat transformasi digital mereka dengan mengadopsi komputasi awan untuk menyimpan dan melindungi data, meningkatkan layanan publik, dan menciptakan solusi inovatif, demikian disampaikan para pembicara dalam diskusi panel bertajuk Meningkatkan Sektor Publik dengan Cloud dan AI.

Berbicara dalam acara AWS Public Sector Day di Jakarta pada tanggal 10 Juli, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmi Karim mengatakan cloud telah menjadi “penyelamat” bagi masyarakat penting. Layanan dinonaktifkan akibat serangan ransomware baru-baru ini terhadap pusat data nasional Indonesia

“Saat terjadi serangan yang menyebabkan inspeksi migrasi dan layanan AutoCAD down, saya langsung memindahkan sistem operasi ke AWS cloud. Dalam waktu dua hari, semua layanan yang terkena dampak sudah kembali normal,” kata Silmi.

Sethyaji, Kepala Kantor Transformasi Digital, Kementerian Kesehatan dan Hariyadi, Kepala Layanan Digital PD Bose juga berbicara di panel. Panel ini dimoderatori oleh Mohamad Yoban, Head of Government Accounts di AWS Indonesia.

Silmi menekankan bahwa “keputusan cepat” dibuat untuk memindahkan data dan sistem operasi ke cloud karena layanan imigrasi adalah layanan utama negara. Ketika sistem ini tidak berfungsi, risiko keamanan nasional muncul, katanya.

“Saya percaya dengan keputusan saya dan kalau ditanya bagaimana proses pengadaan dan administrasinya, nanti kita bicara. Saya tidak bisa membiarkan keamanan negara dikompromikan karena kendala administratif,” kata Silmi.

Klik di sini untuk berlangganan buletin GovInsider.

Berinovasi dengan AI

Sethyaji menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan menggunakan cloud untuk memberikan layanan inovatif menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Salah satu contoh yang ia bagikan adalah pemrosesan gambar rontgen paru-paru menggunakan AI. Hal ini memungkinkan spesialis dan tim radiologi membuat diagnosis cepat. Saat ini AI dapat mendiagnosis 30 jenis penyakit paru-paru.

Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan model berbasis AI untuk diagnosis dini dan pengobatan beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. AI membantu petugas layanan kesehatan untuk menentukan pasien mana yang perlu segera menemui dokter untuk mencegah penyakitnya bertambah parah, kata Setiaji.

“Dengan menggunakan unit pemrosesan grafis (GPU) dari AWS, AI kami akan menganalisis data referensi genetik dan data pengobatan pasien untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk setiap pasien, sehingga setiap orang mendapatkan obat yang tepat untuk setiap penyakit,” tambahnya.

Kedepannya, Generative AI (GenAI) bertujuan untuk meningkatkan fitur konsultasi kesehatan di SATUSEHAT Mobile untuk membantu pasien mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai kondisinya sebelum berkonsultasi ke dokter.

Hariyadi mengatakan PT Pos menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengotomatiskan tugas-tugas rutin yang biasa dilakukan manusia. Selain itu, AI juga meningkatkan aspek keamanan dokumen elektronik perusahaan melalui pengenalan wajah dan pemrosesan gambar.

Klik di sini untuk berlangganan buletin GovInsider.

Mengatasi Tantangan Adopsi Cloud

Meskipun banyak organisasi sektor publik di Indonesia yang mengadopsi cloud, masih terdapat tantangan dan proses penerapannya tidak berjalan mulus.

Sethiaji mengatakan tantangan pertama adalah pola pikir masyarakat terhadap cloud. Banyak pegawai sektor publik yang masih belum memahami bahwa cloud bukan hanya tentang penyimpanan, namun lebih dari itu. Secara umum masih ada pemahaman yang kurang bahwa cloud dapat membantu menjalankan layanan, memproses data, dan menyediakan GPU untuk AI, tambahnya.

“Upaya ini untuk mengedukasi sektor publik [employees] Itu membutuhkan waktu, dan [requires] Keterlibatan aktif penyedia layanan cloud dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi,” ujarnya.

Tantangan berikutnya adalah pengadaan dan lokasi infrastruktur cloud, karena data penduduk Indonesia harus berada di dalam negeri. Pejabat pemerintah sering kali kebingungan saat menjelaskan dan membuktikan lokasi awan tersebut. Yang dibayangkan auditor internal adalah hardware yang bentuk fisiknya jelas, sedangkan cloudnya virtual, kata Sethyaji.

Chief Officer, DTO, Kementerian Kesehatan, Sethyaji mengatakan AWS cloud menggunakan standar keamanan data tertinggi yang sesuai dengan persyaratan kementerian. Gambar: Hari Sektor Publik AWS Indonesia

“Hal ini dapat diatasi dengan semakin banyaknya penyedia layanan, termasuk tiga fasilitas milik AWS di Indonesia dalam empat tahun terakhir,” tambahnya.

Tantangan berikutnya, menurut anggota tim, adalah meyakinkan pemangku kepentingan bahwa cloud aman dan mematuhi peraturan pemerintah. Keamanan tidak hanya tentang pelanggaran data tetapi juga harus mencakup aspek-aspek seperti integritas, ketersediaan, dan kemudahan akses.

Menurut Setiaji, salah satu keunggulan AWS cloud adalah tersedianya standar keamanan data yang tinggi dan sesuai dengan persyaratan Kementerian Kesehatan yang mengelola data kesehatan sensitif.

Chilmi menambahkan bahwa petunjuk dari lembaga pemerintah lainnya bisa sangat membantu dalam membuat para pemimpin pemerintahan mengadopsi cloud. Saat layanan imigrasi lumpuh, hal pertama yang dilakukannya adalah bertanya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiqin langkah apa yang diambil untuk mengatasi pelanggaran keamanan tersebut. Aplikasi PeduliLindungi Tiga tahun lalu.

“Saya bertanya kepadanya tentang AWS dan dia mengatakan kepada saya untuk tidak ragu-ragu dan segera memindahkan (layanan). Lalu saya menjawab OK.”

Ada kebutuhan untuk menyajikan fakta tentang cloud kepada kolega dan pemimpin. “Dibandingkan dengan pusat data terkemuka, katakanlah cloud menjamin penskalaan otomatis ketika permohonan paspor atau visa melonjak dalam waktu singkat. Atau penyedia layanan siap menjaga sistemnya 24 jam sehari,” kata Silmi.

Di akhir diskusi, para panelis sepakat bahwa penggunaan cloud akan mengurangi tingginya ekspektasi masyarakat terhadap layanan pemerintah yang aman, nyaman, dan andal. Layanan cloud on-demand dapat membantu lembaga pemerintah menemukan solusi yang tepat untuk kebutuhan dan tantangan spesifik mereka.

Artikel ini awalnya diterbitkan dalam Bahasa Indonesia.