Ratusan orang dari berbagai latar belakang budaya pada hari Senin memadati pasar di Glodok, Pecinan terbesar di ibu kota Indonesia Jakarta, untuk membeli kue, pakaian, dekorasi untuk perayaan festival Tahun Baru Imlek, yang secara lokal dikenal sebagai Imlek.
Pengunjung yang berjalan-jalan di Glodok di Jakarta Barat disambut oleh serangkaian instalasi tradisional lampion merah di atas kepala.
Namun, karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19 setiap hari, pertunjukan meriah, seperti pertunjukan barongsai tradisional (barongsai) dan kembang api, tidak diadakan di daerah yang juga dikenal sebagai Pecinan.
Rachmawati, seorang etnis Jawa, biasa membawa kedua anaknya ke Glodok dari rumahnya di bagian selatan Jakarta menjelang Tahun Baru Imlek untuk melihat pertunjukan barongsai.
“Anak-anak saya sudah lama menjadi penggemar atraksi barongsai. Hari ini, kami datang ke tempat ini hanya untuk mendapatkan beberapa kue manis dan aksesoris. Meski tidak ada atraksi barongsai, kami tetap senang,” katanya kepada Xinhua.
Sementara itu, Aileen Tan bersama rekan-rekannya mengunjungi pasar setelah jam kantor untuk menunjukkan kepada rekan kerjanya, yang bukan etnis Tionghoa, bagaimana biasanya masyarakat Tionghoa-Indonesia di Jakarta bersiap untuk merayakan Tahun Baru Imlek, dan di sana mereka juga membeli beberapa pakaian. , kue serta aksesoris dekoratif.
“Di kantor, mereka meminta saya untuk mengajak mereka jalan-jalan di sekitar Pecinan. Mereka sangat bersemangat ketika saya mengatakan ya, ”kata Tan, seorang Tionghoa Indonesia yang berasal dari kota Medan, provinsi Sumatera Utara, dan telah tinggal di Jakarta selama lebih dari lima tahun.
Tahun Baru Imlek tahun ini jatuh pada hari Selasa, menandai dimulainya Tahun Macan, menurut zodiak Cina.
Dalam dua pekan terakhir, jumlah pengunjung dan operasional bisnis di Glodok terus meningkat meski dengan penyebaran varian Omikron COVID-19.
Arina, pemilik toko kue setempat, mengatakan bahwa tokonya telah dikunjungi banyak pelanggan dalam dua minggu terakhir.
“Akhir pekan lalu, toko saya penuh dengan orang,” kata wanita berusia 67 tahun itu, seraya menambahkan beberapa pelanggannya berasal dari luar pulau Jawa.
Dia mengatakan bahwa bisnisnya sangat terpengaruh oleh pandemi tahun lalu. “Alhamdulillah sekarang semakin banyak pelanggan yang datang. Mudah-mudahan Omicron tidak mempersulit keadaan,” kata Arina.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas pada hari Senin menyampaikan salam kepada komunitas Tionghoa-Indonesia pada Tahun Baru Imlek Macan.
“Semoga sepanjang Tahun Macan Air ini semua permasalahan dapat teratasi, dan kita semua selalu hidup rukun, damai dan sejahtera,” ujar Menkeu.
Dia meminta masyarakat untuk merayakan hari raya dengan cara yang moderat karena Omicron menyebar ke seluruh negeri dengan cepat.
“Kami harus lebih berhati-hati. Mari rayakan Imlek tahun ini dengan kesederhanaan tanpa mengurangi makna dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Menkeu.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia