Jakarta (17 Maret): Sovereign Property Fund Indonesia hanya akan berinvestasi pada proyek-proyek yang memberikan imbal hasil yang baik jika bergabung dengan rencana relokasi modal Presiden Joko Widodo senilai $32 miliar, kata kepala eksekutifnya. Rute ulangRp.
Ridha Wirakusumah, yang mengetuai Komisi Investasi Indonesia (INA) sejak berdiri setahun lalu, mengakui keinginan pemerintah agar INA bekerja sama dengan investor asing untuk mendanai ibu kota baru, Nusantara, di timur pulau Kalimantan.
Tetapi dia mengatakan setiap keputusan investasi harus didasarkan pada perhitungan bisnis, menambahkan bahwa dia tidak ingin melihat salah urus yang menyebabkan kerugian besar dalam dana negara korup 1MDB Malaysia.
“Pendekatannya sama apakah itu ibu kota baru atau apa pun. INA dapat menggunakan dana sendiri atau investor bersama, tetapi jika berinvestasi di ibu kota baru – seperti aset lainnya – itu harus layak secara komersial,” katanya. kata mantan bankir, tanpa menentukan tarif atau pengembalian tertentu.
Pemerintah membutuhkan dana asing untuk membangun Nusantara dan presiden hanya menginginkan seperlima dari belanja modal berasal dari kas negara.
Sebagai pukulan terhadap rencana ini, Softbank Group Jepang mengatakan pekan lalu bahwa mereka tidak akan berinvestasi di Nusantara. Seorang menteri Indonesia sebelumnya mengatakan bahwa Softbank telah menawarkan untuk berinvestasi miliaran dolar.
INA tidak terburu-buru untuk berinvestasi di proyek lain, katanya, seraya menambahkan bahwa hampir $6 miliar aset yang dikelolanya saat ini disimpan di sekuritas pemerintah, deposito berjangka, dan saham di bank-bank milik negara.
Dewan 30-anggota dana tersebut sedang menjajaki investasi potensial di berbagai bidang mulai dari energi hingga konektivitas hingga infrastruktur digital, katanya.
Investasi terbesar INA hingga saat ini adalah akuisisi 5% saham operator menara telekomunikasi Mitradel.
Dana tersebut juga berencana meluncurkan dana infrastruktur digital tahun ini, kata Rita.
Sementara itu, dia mengatakan INA telah menerima lebih dari $30 miliar janji investasi dari investor asing, termasuk $10 miliar dari Uni Emirat Arab.
Selama tiga tahun ke depan, Ridha memprediksi aset yang dikelola INA akan naik dari US$15 miliar menjadi US$20 miliar.
“Menempatkan uang (investasi) itu mudah. Tapi yang penting bagaimana Anda benar-benar memastikan bahwa Anda berinvestasi di tempat yang tepat,” ujarnya.
(USD 1 = 14.310.0000 rupee)
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia