Thai Oil PLC (TOP), kilang minyak terbesar di Thailand, bersiap untuk mengumpulkan $5 miliar untuk menumbuhkan PT Chandra Azri Perkasa (Unit 2), fasilitas manufaktur petrokimia di Indonesia.
TOP berencana menggalang dana dengan menjual saham dan menipiskan kepemilikannya di Global Power Synergy PLC (GPSC).
Dewan TOP baru-baru ini menyetujui peningkatan 2,75 miliar baht menjadi $ 23,15 miliar dalam modal yang dikumpulkan melalui skema pasokan publik.
TOP berencana menjual maksimal 239,23 juta saham kepada pemegang saham yang ada dan menerbitkan 35,88 juta saham dengan skema over-allocation.
Dewan juga menyetujui penjualan 10,78% dari 20,78% saham GPSC senilai 22,35 miliar baht kepada perusahaan induknya PTT Plc.
PD Chandra Azri Perkasa (Unit 2) berencana meningkatkan kapasitas cracker petrokimia dari 4,2 juta ton menjadi 8 juta ton per tahun. Konstruksi akan dimulai tahun ini dan kegiatan usaha dijadwalkan akan dimulai pada 2026.
Fasilitas ini dioperasikan oleh PT Chandra Azri Petrochemical Tbk (CAP), produsen petrokimia terbesar di Indonesia.
Pada Juli tahun lalu, TOP mengakuisisi 15,38% saham CAP senilai $1,18 miliar.
Menurut TOP, kedua sumber keuangan tersebut sejalan dengan restrukturisasi keuangan untuk meningkatkan kelangsungan keuangannya, termasuk pembayaran untuk Perjanjian Bursa Efek CAP.
Virat Unarumid, Presiden dan CEO TOP, mengatakan restrukturisasi tersebut akan meningkatkan daya saing perusahaan di bisnis hilir migas.
Setelah perluasan kapasitas selesai, PT Chandra Asri akan mengirimkan makanan TOP ke Perkasa (Unit 2).
Bahan baku diharapkan berasal dari program bahan bakar bersih TOP, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyulingan minyak sebesar 45% menjadi 400.000 barel per hari.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Perusahaan Israel menjual teknologi pengawasan invasif ke Indonesia: Laporan | Berita keamanan siber
King Promise melakukan paralayang di Bali, Indonesia dan terlihat tak kenal takut dalam video tersebut
BYD Tiongkok akan membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia, peletakan batu pertama diharapkan pada bulan Juli – laporkan