November 23, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

India meluncurkan festival millet selama lima hari di india untuk menciptakan kesadaran dan menciptakan pasar bagi produk berbasis millet di ASEAN.

India meluncurkan festival millet selama lima hari di india untuk menciptakan kesadaran dan menciptakan pasar bagi produk berbasis millet di ASEAN.

“Dalam dua bulan kami mengadakan festival millet yang juga mencakup ketahanan pangan. Seberapa efektif kemitraan strategis komprehensif kita,” ujarnya.

Menggambarkan millet sebagai salah satu komponen penting untuk menjamin ketahanan pangan, ia mengatakan hal ini menjadi pertanda baik dalam kerangka keseluruhan hubungan ASEAN-India.

“Ada banyak minat. Untuk festival millet ini, kami tidak hanya menghadirkan petani dan industrialis India tetapi juga perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN,” tambahnya.

Koprakade juga menyoroti peran penting millet dalam mengatasi kelaparan dan malnutrisi global.

Misi India untuk ASEAN dan Kementerian Pertanian dan Kesejahteraan Petani telah bersama-sama menyelenggarakan ‘ASEAN-India Millet Festival’ yang dimulai pada tanggal 22 November, menampilkan FPO berbasis millet, perusahaan rintisan, dan koki India.

Areef Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (PPN)), menggarisbawahi millet sebagai pilihan pangan yang layak dan berkelanjutan bagi petani di masa depan dalam menghadapi perubahan iklim.

Ia mengatakan ASEAN-India Millet Festival merupakan kesempatan untuk menciptakan kesadaran tentang manfaat millet, mulai dari status gizi dan kelestarian lingkungan hingga pembangunan ekonomi.

‘ASEAN-India Millet Festival’ di Mall Kota Kasablanka, sebuah destinasi belanja utama di Jakarta Selatan, bertujuan untuk menciptakan pasar produk berbasis millet dan millet di negara-negara anggota ASEAN.

Millet dapat ditanam di lahan kering dengan input rendah dan tahan terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, hal ini merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan swasembada suatu negara dan mengurangi ketergantungan mereka pada biji-bijian pangan impor.

India mempelopori resolusi Majelis Umum PBB yang mendeklarasikan tahun 2023 sebagai ‘Tahun Millet Internasional’, yang bertujuan untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan.

Tahun ini juga akan mendorong produksi gandum hitam berkelanjutan sekaligus menunjukkan potensinya dalam memberikan peluang pasar baru yang berkelanjutan bagi produsen dan konsumen.

READ  BASF akan menarik diri dari proyek peleburan nikel senilai $2,6 miliar di Indonesia

Departemen Pertanian dan Kesejahteraan Petani India memimpin delegasi pada acara tersebut, mewakili beragam pakar dari Organisasi Produsen Petani (FPO), pemimpin industri, dan lainnya.

Sebuah pameran yang berpusat pada millet yang menampilkan FPO berbasis millet, perusahaan rintisan, dan koki India diselenggarakan sebagai bagian dari festival tersebut.

Pameran ini juga bertujuan untuk membina kerja sama antar negara-negara ASEAN, merayakan keragaman budaya dan kuliner, serta mempromosikan praktik millet berkelanjutan untuk masa depan yang sehat.

Lima FBO India yaitu City Block FPC, Jewargi Taluka Millets FPC, Bhumirajalalpur, Vam Agro dan Lambasinghi Tribal Products FPC, Taru Naturals dan Satwa Millets and Food Products akan hadir di pameran tersebut.(Mibles) memiliki dua start-up. Barang-barang seperti Millet Cookies, Namkeen, Khagra, Cakes dan masih banyak lagi.

Ankit Patel, mewakili Vam Agro, pengecer rempah-rempah yang berbasis di Ahmedabad, mengatakan pihaknya mulai memproduksi produk berbasis millet hanya empat bulan lalu dan sejauh ini perusahaan tersebut telah menghasilkan Rs. Dia mengatakan dia telah menjual barang senilai 50 lakh.

“Kami memulai dengan enam produk millet termasuk Dhogla dan Khagra. Produk kami diterima dengan baik,” kata Patel.

Rizal Satria dari Indonesia mengatakan bahwa ketika ia mulai membuat produk berbahan dasar millet tiga tahun lalu, hanya sedikit orang di negaranya yang mengetahui produk tersebut.

“Sekarang semakin banyak orang yang menyadarinya dan kami mengharapkan pertumbuhan yang stabil dalam bisnis millet kami,” katanya.

Sorotan utama dari festival ini adalah lokakarya memasak langsung, di mana koki terkenal dari India dan Indonesia akan menampilkan potensi kuliner dari millet.

Sepuluh negara anggota ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. PTI ZH AMS AMS

READ  Ledakan nikel Indonesia sedang menguji kepekaan hijau Barat

Laporan ini dihasilkan secara otomatis dari layanan berita PTI. ThePrint tidak bertanggung jawab atas isinya.