Pegasi, Indonesia, Nov. 1 (Reuters) – Dukun Indonesia Ki Joko Sabu-Jagat mempersiapkan rumah malam sebelumnya, duduk bersila di tengah kabut dupa dan rempah-rempah, hidangan cabai merah, umbi bawang putih, dan kelopak bunga frankipani. Hari pertama kembali bekerja.
Setelah absen selama sebulan, dukun hujan Indonesia, yang mengadakan upacara untuk mencegah hujan, kembali beroperasi, dan acara berskala besar sekarang diizinkan di bawah kendali virus corona yang santai.
Meskipun banyak yang skeptis, banyak orang Indonesia percaya bahwa “pawang hujan” atau “dewa hujan” ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan cuaca.
Di negara yang mengalami hujan monsun mendadak selama berbulan-bulan setiap tahun, dukun hujan ini sering disewa untuk mengadakan pernikahan, konser, dan bahkan acara pemerintah tanpa hujan.
“Prinsipnya kami bekerja tanpa mengubah alam. Sebaliknya kami memperkuat area tempat kejadian,” kata Ki Joko, 57, menjelaskan bagaimana ia menciptakan pertahanan tak terlihat untuk menggerakkan awan. Ke tempat lain.
Hari pertama Ki Joko berangkat kerja menghadiri pernikahan outdoor yang dihadiri 400 orang di Pekasi, Jawa Barat, di hari prakiraan cuaca menyebutkan peluang hujan 75%.
Menjelajahi pinggiran daun tempat itu, Ki Joko, mengenakan kemeja Jawa dan bandana tubuh, berhenti di sudut yang tenang dan menanam dewa-dewa berharga di bumi di nampan bunga segar, termasuk beberapa krisan atau petinju perunggu kecil.
Ki Joko berasal dari garis leluhur dukun hujan Polinesia dan telah menjadi “Pwang Hujan” selama beberapa dekade, mengambil kerajinan dari ibunya di akhir masa remajanya.
“Pekerjaan mereka 70-100% berhasil,” kata manajer lokasi Yata. “Kondisinya serius dan ada situasi di mana mereka tidak bisa mencegahnya, jadi akhirnya akan turun hujan. Tapi kehadiran mereka akan sangat membantu untuk acara outdoor seperti ini.”
Meskipun langit kelabu selama pernikahan, tidak hujan selama upacara, menurut catatan Reuters.
“Apa pun masalah cuaca Anda, serahkan pada saya,” kata dukun ringan berkacamata.
Kate Lamb menulis; Diedit oleh Karishma Singh
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia