Desember 22, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Yang baik, yang buruk dan yang jelek – makanan Jepang di Bali, Jakarta dan seluruh Indonesia

Yang baik, yang buruk dan yang jelek – makanan Jepang di Bali, Jakarta dan seluruh Indonesia

Masakan Jepang sangat populer di dunia dan memiliki banyak bentuk yang menarik dan tidak biasa seperti Indonesia. “Jepang adalah masakan favorit kedua kami setelah Indo-Cina,” kata Kevindra Brianto Somantri, atau disingkat Kevin, narator episode Indonesia dari serial populer Netflix Street Food dan salah satu kritikus restoran terkemuka di negara ini. “Belum ada catatan berapa jumlah restoran di Indonesia, tapi saya yakin ada lebih dari 1000 restoran.” Kecintaan orang Indonesia terhadap masakan Jepang dimulai di Jakarta pada awal tahun 1960an, dengan dua restoran kelas atas, Yoshiko dan Chikini, yang masih berdagang hingga saat ini. Namun hanya orang-orang kaya yang mampu makan di sana. “Baru pada tahun 1985 Hoka Hoka Bento memperkenalkan makanan Jepang yang sederhana kepada masyarakat,” kata Kevin mengacu pada jaringan 170 gerai makanan cepat saji yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatera.

Beberapa tahun yang lalu saudara-saudara membuka toko TYGR kedua di Ubud, sebuah kota wisata di Bali dimana makanan vegan populer di kalangan para yogi dan pencari jiwa. “Terlintas dalam pikiran saya untuk menjadi 100 persen vegan ketika kami buka di Ubud, tapi itu tidak baik untuk bisnis,” kata Julian. “Oleh karena itu, kami memperluas penawaran vegetarian kami dan menyewa konsultan vegetarian untuk menyiapkan hidangan tanpa daging, karena sushi vegetarian biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang membosankan seperti mentimun, alpukat, dan tahu.” “Kami punya hidangan bernama 'Over the Rainbow', di mana kami merebus tomat, mengupas kulitnya, dan mengasinkannya agar terlihat seperti salmon. Kami juga membuat kari nangka katsu, di mana kami mengambil nangka, mengubahnya menjadi patty, lalu menggorengnya dengan sesuatu seperti daging kedelai.” Kami membuat teksturnya dan disajikan dengan nasi dan ramen vegetarian.

Premium

Pelanggan dengan akses digital dapat melihat artikel ini.

Sudah menjadi pelanggan?