JAKARTA: Anthony Bourdain hanya butuh satu gigitan rendang, hidangan daging terkenal di Indonesia: “Saya bisa memakannya sepanjang hari.”
Koki dan pendongeng terkenal dunia ini melakukan perjalanan ke Indonesia untuk episode acara perjalanannya “Parts Unknown” pada tahun 2018, yang dimulai di sebuah restoran yang menyajikan hidangan tradisional dari Sumatera Barat.
Setelah mencicipi rendang, Bourdain terlihat mengambil porsi lain — seperti yang dilakukan orang Indonesia, meski hanya sedikit yang bisa menolak rasanya yang kaya dan aromatik.
Manis, gurih, dan pedas sekaligus, hidangan daging yang dimasak perlahan dan pedas ini biasanya disajikan saat pesta pernikahan, makan malam dengan tamu penting, dan acara-acara khusus seperti Lebaran – sebutan Indonesia untuk Idul Fitri, yang menandakan hari berakhir. Ramadan.
“Banyak bumbu yang digunakan untuk membuat rendang. Ada cabai merah, bawang merah, bawang putih, cengkeh, jintan, adas bintang, lalu jahe, lengkuas…tapi bahan utamanya santan,” kata Rony Nugroho Vidianto, Executive Sous Chef JW Marriott Hotel Jakarta.
“Saya biasanya memasak rendang selama enam jam, itu minimal. Tidak boleh kurang dari itu.”
Waktu memasak memastikan daging – biasanya daging sapi – menjadi empuk. Minyak dan cairan akan keluar setelah beberapa jam, tetapi daging memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap bahan-bahan dan mendapatkan tekstur yang diinginkan.
“Harusnya pakai api kecil. Dua menit sekali kita aduk terus,” kata Vidianto, “Biarkan santannya meresap ke dalam daging.”
Beberapa catatan tertulis paling awal tentang Rendang berasal dari awal abad ke-16, ketika para pedagang dari suku Minangkabau di Sumatera Barat mulai berdagang dengan pulau-pulau lain dan perlu mengamankan makanan untuk perjalanan laut yang jauh.
Kata “Rendang” berasal dari “Marantang” yang merupakan teknik memasak lambat yang membuat daging bisa bertahan lama.
Secara resmi diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu dari lima hidangan nasional, makanan ini masuk dalam daftar 50 Makanan Terbaik Dunia versi CNN.
“Rasanya unik, kaya, enak,” kata Khairisi Siyadi, penduduk asli Sumatera Barat yang tinggal di ibu kota Indonesia.
“Di rumah, kita pasti akan memilikinya.”
Bagi banyak orang, kuahnya saja yang memberikan tekstur dan rasa rendang yang utuh, menjadikannya makanan yang paling nyaman dan menjadi hidangan favorit masyarakat Indonesia di mana pun mereka berada.
Tanpa daging pun bisa dimakan dengan nasi, sudah enak, kata Ilfa Gurniati, warga Jakarta.
“Rendang adalah cita rasa Indonesia.”
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia