Jakarta:
Prabowo Subianto dari Indonesia telah terpilih sebagai presiden negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, kata komisi pemilihan umum pada hari Rabu, dengan mengalahkan dua saingannya yang telah bersumpah untuk mengajukan tuntutan hukum mengenai pemungutan suara tersebut.
Menteri Pertahanan Prabowo dan pasangan wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raqqa, memperoleh lebih dari 96 juta suara, kata ketua komisi Hashim Asyari, sekitar 58,6 persen dari total suara dan cukup untuk mengamankan mayoritas pada putaran pertama.
Anies Baswedan memperoleh hampir 41 juta suara atau 24,9 persen dari total suara, sedangkan Kanchar Pranovo memperoleh 27 juta suara atau lebih dari 16 persen.
Prabowo dan Gibran – putra sulung Presiden Joko Widodo – sudah mendeklarasikan kemenangan bulan lalu setelah penghitungan tidak resmi menunjukkan bahwa ia meraih suara mayoritas.
Prabowo, 72 tahun, secara luas diprediksi akan memenangkan kursi kepresidenan dalam upayanya yang ketiga. Dia akan mengambil alih jabatan presiden pada bulan Oktober setelah masa jabatan sementara.
Popularitasnya meningkat karena apa yang menurut para ahli adalah semangat nasionalisnya dalam pidato-pidato populis, kredibilitas yang kuat sebagai menteri pertahanan dan dukungan terhadap Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi.
Saingannya, Anies dan Ganjar, berjanji akan mengadu ke Mahkamah Konstitusi atas dugaan penyimpangan dan kecurangan pemilu.
Namun tim kuasa hukum Prabowo berharap tidak berhasil menentang keputusan tersebut karena kemenangannya yang mayoritas dan luas, media lokal melaporkan pada hari Selasa.
(Selain judulnya, cerita ini tidak diedit oleh staf NDTV dan diterbitkan dari feed sindikasi.)
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia