JAKARTA: Indonesia dapat menunda pajak karbonnya atas emisi pembangkit listrik tenaga batu bara, kata para pejabat pada Jumat (25 Maret) karena para pejabat belum menyelesaikan rinciannya hingga seminggu sebelum tanggal peluncurannya 1 April.
Di bawah undang-undang utama yang disahkan pada bulan Oktober, Indonesia memperkenalkan pajak baru untuk mengeluarkan lebih dari 30.000 rupee (US $ 2,09) karbon dioksida (CO2e) per ton ke operator pembangkit listrik tenaga batu bara.
Indonesia, penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedelapan di dunia, telah memperkenalkan pajak karbon yang sangat dinanti-nantikan sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi bahan bakar kotor dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Pasar pada tahun 2025.
Pejabat tinggi mempertimbangkan “dinamika” global seperti inflasi dan perang di Ukraina, Hadi Chettiavan, seorang pejabat di kantor kebijakan keuangan Kementerian Keuangan, mengatakan pada seminar virtual pada hari Jumat.
“Kami akan segera mendengar hasil diskusi (kementerian) apakah masih berjalan 1 April atau akan ada penundaan,” kata Hadi.
Analis mengantisipasi penentangan industri terhadap penerapan pajak karbon, yang akan menjadikan Indonesia negara terbesar keempat di Asia, tetapi telah memperingatkan masalah praktis dan biaya listrik yang tinggi yang dapat merusak produktivitas.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, menggunakan 60 persen listriknya untuk menggunakan batu bara, dan 32 operator dikenai pajak. Pembangkit listrik dengan kapasitas lebih dari 400 MW ditetapkan pada 0,918 ton CO2e per jam, pembangkit dengan 100 MW-400 MW pada 1,013 ton CO2e dan 1,094 ton emisi pada pembangkit Minemouth dengan kapasitas yang sama.
Rincian lebih lanjut dari tes tersebut tidak tersedia, tetapi seorang pejabat senior di Kementerian Energi mengatakan batas emisi belum diselesaikan.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia