Desember 27, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Oleh Reuters Indonesia akan memperpanjang keringanan utang ke beberapa sektor yang dilanda pandemi

Oleh Reuters Indonesia akan memperpanjang keringanan utang ke beberapa sektor yang dilanda pandemi

© Reuters. FOTO FILE: Pekerja bekerja pada pekerjaan konstruksi di tengah kabut asap di Jakarta, Indonesia, 24 Juni 2021. REUTERS/Willy Kurniawan

JAKARTA (Reuters) – Regulator keuangan Indonesia berencana untuk memperpanjang peraturan penangguhan utang melampaui batas waktu Maret 2023 untuk beberapa sektor yang masih belum pulih dari dampak pandemi COVID-19, kata seorang pejabat senior, Selasa.

Otoritas Jasa Keuangan yang dikenal dengan singkatan OJK sejak Maret 2020 menawarkan insentif kepada perbankan untuk merestrukturisasi pinjaman kepada debitur yang terkena dampak pandemi.

Aturan itu dimaksudkan agar pemberi pinjaman tidak harus menyisihkan ketentuan untuk pembayaran pinjaman dan membantu mencegah rasio kredit bermasalah (NPL) meningkat.

Dian Ediana Ray, kepala pengawas perbankan OJK yang baru diangkat, mengatakan para pembuat kebijakan telah setuju untuk memperpanjang peraturan secara selektif, tetapi masih memperdebatkan berapa lama itu akan bertahan dan di sektor mana itu harus diterapkan.

Dia mengatakan keputusan itu akan diumumkan secara resmi dalam dua bulan.

“Perpanjangan tidak akan ditawarkan secara menyeluruh … untuk memastikan bahwa itu tidak menciptakan bahaya moral,” katanya dalam konferensi pers.

Per Juli, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi oleh peminjam yang terkena dampak pandemi mencapai Rp560,41 triliun ($37,65 miliar), data OJK menunjukkan, naik dari lebih dari Rp900 triliun pada tahun 2020.

Rasio NPL mencapai 2,9% di bulan Juli.

Sektor makanan, real estat, dan akomodasi belum pulih dari pandemi, kata Dion, tanpa mengonfirmasi sektor mana yang akan dicakup oleh perpanjangan tersebut.

Lembaga pemeringkat Fitch mengatakan dalam komentar pasar yang diterbitkan minggu lalu bahwa bank-bank Indonesia telah membuat penyisihan sederhana untuk 200% dari NPL dan 64% dari total pinjaman yang belum dibayar pada April di bawah restrukturisasi terkait pandemi. Toleransi regulasi OJK.

Slamet Edy Purnomo, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, mengatakan pada acara yang sama bahwa sektor perbankan telah merevisi target pertumbuhan pinjaman 2022 dari 9,5% menjadi 10,33%, menurut laporan media, karena permintaan yang kuat.

($ 1 = 14.885.000 rupee)