Desember 25, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

‘Ini seperti nasi’: Mengapa Indonesia beralih ke jagung sebagai bahan pokok alternatif

Jadi, mencari benih di Flores Timur merupakan tantangan tersendiri.

“Jadi saya mulai mencari bibit dari desa ke desa. Sesuatu membuatku terus berjalan.

“Saya menemukan bahwa jagung masih ditanam oleh beberapa petani yang tinggal di daerah terpencil jauh dari jalan raya dan dengan listrik yang buruk.”

Meyakinkan orang lain untuk melindungi tanaman bukanlah tugas yang mudah, katanya, karena mereka terbiasa makan nasi dan tidak melihat perlunya menanam dan memakannya.

Seiring waktu, orang mulai memahami manfaat nutrisi dari mengonsumsi jagung dan manfaat ekonomi dari menanamnya.

Saat ini, sekitar 1.000 orang, sebagian besar petani perempuan, terlibat dalam budidaya gram di delapan kabupaten di Nusa Tenggara Timur.

Presiden Joko Widodo mengunjungi provinsi tersebut Juni lalu dan terkesan dengan cara penduduk setempat menanam biji-bijian.

Ia bahkan bersikukuh agar jagung menjadi makanan pokok nasional untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras atau gandum.

Hal ini juga akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor gandum yang dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian akibat perubahan iklim dan perang di Ukraina.

“Kita ingin banyak alternatif (pangan), banyak pilihan yang bisa kita tumbuhkan di negara kita (untuk tujuan) diversifikasi pangan dan alternatif bahan pangan.

“(Jadi) kita tidak bergantung pada beras saja. Sebagai gantinya, kami bisa makan tanaman kuno sorgum, sagu, dan sorgum kami,” kata Jokowi, juga dikenal sebagai Jokowi, saat berkunjung ke ladang jagung baru-baru ini.

Pada Agustus lalu, Jokowi menginstruksikan para menteri dan pejabat terkait untuk menyusun roadmap produksi jagung Indonesia.

Analis percaya sorgum bisa menjadi solusi untuk CNA, yang memaksa pemerintah untuk mengimpor karena cadangan beras negara semakin menipis.

Bulan ini, pemerintah memutuskan untuk mengimpor 200.000 ton beras untuk menutupi stok beras yang habis oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).