Masyarakat harus menyadari bahwa penggunaan barang dalam negeri merupakan tindakan yang terpuji dan patriotik.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian menargetkan konversi 35 persen barang impor pada 2022 untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat industri dalam negeri.
“Kami akan memprioritaskan industri besar yang bernilai impor seperti mesin, kimia, logam, elektronik, makanan, peralatan listrik, tekstil, kendaraan, dan karet,” kata Menteri Perindustrian Agus Kumiwang dalam keterangannya di Kardashian edisi ke-76. Hari Kemerdekaan Indonesia untuk membangun industri dalam negeri yang mandiri, berdaulat, maju, egaliter, dan inklusif’
Dia mengatakan pemerintah akan menindak impor untuk mendorong produksi dan investasi produk alternatif oleh produsen lokal.
Selain itu, kementerian telah memberlakukan persyaratan kandungan dalam negeri (TKDN) 40 persen untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan menjaga keberlanjutan industri dalam negeri.
Strategi-strategi ini diharapkan dapat mendorong produsen lokal untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga siap menghadapi persaingan global, jelas Menkeu. Jika tidak, katanya, impor tidak akan diatur dan industri dalam negeri tidak akan pernah tumbuh.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong pelaku usaha lokal untuk melakukan transformasi bisnis di dalam negeri.
Pelaku usaha perlu berubah dari pedagang menjadi pelaku industri dan mengalihkan fokus berorientasi impor ke berorientasi produksi untuk membenahi budaya berorientasi impor, tegas Kardasmita.
Berita Terkait: Tidak ada impor beras jika stok mencukupi: KSP
Apalagi, pemerintah prihatin dengan dampak globalisasi dan kemajuan teknologi yang telah menciptakan budaya konsumsi dan memberikan akses masyarakat yang lebih luas terhadap barang-barang impor, katanya.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus memberdayakan masyarakat wirausaha untuk bergerak di sektor manufaktur melalui usaha kecil mereka sendiri, ujarnya.
Banyak kampanye telah diluncurkan sebagai bagian dari kebanggaan Gerakan Nasional Produk Indonesia untuk memperkuat kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.
“Masyarakat harus menyadari bahwa penggunaan barang dalam negeri merupakan tindakan yang terpuji dan patriotik,” ujarnya.
Berita Terkait: Kurangi impor dan bangun swasembada: VP
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia