Jakarta. Indonesia telah melaporkan 38.679 kasus Pemerintah-19 dalam 24 jam terakhir, memasuki penguncian empat minggu pada hari terakhir hari Minggu, menurut angka pemerintah. Negara terbesar di Asia Tenggara ini telah mengumpulkan total 3,17 juta kasus sejak awal epidemi.
Jumlah kematian harian naik menjadi 1.000 selama sepuluh hari berturut-turut dengan 1.266 kematian lebih lanjut selama periode 24 jam, sehingga jumlah total kematian akibat penyakit ini menjadi 83.279.
Pembatasan kembali terjadi di tengah peningkatan kasus baru pada 3 Juli, yang telah meningkat angka harian sejak pertengahan Juni, yang mengarah ke variasi delta yang sangat menular.
Jumlah total kasus aktif adalah 573.908, yang memberi tekanan pada situasi terburuk yang sudah dihadapi rumah sakit di seluruh negeri.
Jakarta dan Jawa Barat menyumbang bagian terbesar dari angka hari Minggu, menambahkan masing-masing 5.393 dan 5.302 kasus, secara nasional.
Dengan total 792.273 kasus, Jakarta sekarang menyumbang 25 persen dari kasus yang dikonfirmasi secara nasional.
“Sekitar 4 hingga 5 persen pasien aktif di Jakarta mengalami gejala berat dan membutuhkan perawatan di ICU,” kata Gubernur Anees Pasvedan.
Pada puncaknya, ada lebih dari 100.000 kasus aktif di ibu kota, sementara kapasitas ICU Jakarta hanya 1.500 tempat tidur, katanya.
“Selama periode Juni-Juli, rumah sakit kami mencapai kapasitas. Orang-orang ditolak oleh rumah sakit dan banyak pasien tidak dapat diselamatkan ketika mereka mengisolasi diri,” tambahnya.
Ibu kota negara itu kini telah mencatat 11.439 kematian terkait sapi sejak letusan dimulai.
Korban tewas tertinggi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sebanyak 18.158 kematian dilaporkan di Jawa Timur, di mana 318 di antaranya tewas pada hari Minggu.
Tercatat ada 16.814 kematian dari 277.103 kasus di Jawa Tengah.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia