Mei 15, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Indonesia berencana mengembangkan industri berbasis gula di Papua

Indonesia berencana mengembangkan industri berbasis gula di Papua

JAKARTA (Reuters) – Indonesia, importir gula terbesar di dunia, berencana untuk meningkatkan penanaman tebu di wilayah timur Papua, kata seorang menteri kabinet pada hari Senin, dengan tujuan untuk mengurangi impor dan meningkatkan industri berbasis gula, termasuk produksi bioetanol.

Rencana tersebut diumumkan seiring melonjaknya harga gula dalam negeri di tengah terbatasnya pasokan akibat kekeringan akibat cuaca El Nino tahun lalu yang mempengaruhi hasil panen.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target swasembada gula pada tahun 2022 pada tahun 2027. Untuk melakukan hal tersebut, mereka harus memperluas perkebunan secara signifikan.

Pemerintah telah mengidentifikasi 2 juta hektar (4,9 juta hektar) lahan di wilayah Merak, provinsi Papua Selatan untuk kawasan industri perkebunan tebu, pabrik, pabrik bioetanol, dan pembangkit listrik tenaga biomassa, kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kepada wartawan.

“Tahap pertama akan datang dua juta bibit dari Australia,” kata Bahlil seraya menambahkan bahwa proyek tersebut akan dipimpin oleh perusahaan dalam negeri, termasuk BUMN.

Dia tidak merinci timeline pembangunan kawasan industri tersebut. Tidak jelas apakah rencana tersebut mencakup pembukaan hutan.

Saat ini, harga rata-rata gula dalam negeri telah meningkat 24% dari tahun sebelumnya menjadi 18.344 rupee ($1,13) per kilogram di tengah ketatnya pasokan, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin, karena lemahnya produksi.

Asosiasi Pabrik Gula di negara tersebut memperkirakan musim penggilingan akan tertunda satu bulan pada akhir Mei tahun ini.

“Kekeringan akibat El Niño merusak tanaman tebu dan sebagian harus ditanam kembali. … Tebu belum matang dan musim giling akan tertunda,” kata Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pabrik Gula Indonesia TV Purnomo Putranto. .

Impor gula tahun lalu turun 14,4% menjadi 5,25 juta metrik ton karena harga global mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun dan stok rendah pada awal tahun 2024.

READ  Analisis—Persahabatan baru Indonesia dengan investor obligasi global dapat disimpulkan

($1 = 16.250 rupee)

(Laporan oleh Bernadette Christina; Penyuntingan oleh David Evans)