HANOI/BANDAR LAMPUNG, 5 Jan (Reuters) – Harga kopi Vietnam naik karena kekhawatiran cuaca dan kenaikan harga di London, sementara itu ditundukkan oleh lemahnya pasokan di pasar Indonesia, kata para pedagang pada Kamis.
Petani di Dataran Tinggi Tengah, wilayah penghasil kopi terbesar di Vietnam, menanam kacang
Robusta berjangka Maret di ICE naik $74 dalam dua sesi perdagangan pertama tahun baru, ditutup pada $1.873 per ton pada hari Rabu.
“Berita tentang curah hujan yang luar biasa deras di sabuk kopi Vietnam dan dataran tinggi tengah dalam beberapa hari mendatang telah mendongkrak harga,” kata seorang pedagang dari provinsi Duc Luc.
“Petani masih memetik ceri di beberapa daerah, tapi kebanyakan mengeringkan biji. Namun, kedua pekerjaan itu membutuhkan sinar matahari.”
Pedagang lain dari wilayah itu mengatakan, petani telah melepas biji untuk membayar liburan Tahun Baru Imlek mendatang.
Pedagang di Vietnam memiliki 5% robusta kelas 2 hitam dan rusak dalam kontrak Mei
Perdagangan di Provinsi Lampung sepi setelah liburan akhir tahun dan pasar sedang menunggu pengiriman biji segar dari panen berikutnya.
Pekan lalu, seorang trader menawarkan premi $180 untuk kontrak Februari, dibandingkan dengan premi $140-$150 untuk kontrak Januari-Februari.
Pedagang lain memasang premi $100 pada kontrak Januari tidak berubah dari minggu lalu.
Indonesia mengekspor 28.751,21 ton biji kopi Robusta Sumatera pada bulan November, dua kali lipat dari tahun ke tahun, data dari kantor perdagangan setempat menunjukkan Jumat lalu. ($1 = 23.470 VND) (Phuong Nguyen di Hanoi, Mass Alina Arifin di Bandar Lampung; Disunting oleh Vinay Dwivedi)
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia