Pleno Nasional Komisi Pemuda Indonesia (Komkep), yang diadakan pada bulan Juni, menguraikan serangkaian strategi inovatif yang bertujuan untuk memperdalam keterlibatan Gereja Katolik dengan kaum muda.
Melalui Berita Lygas
Diselenggarakan di Kantor Pusat Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, pertemuan yang bertemakan “Merangkul dan Menumbuhkan Umat Katolik Muda untuk Gereja yang Viral dan Vital” ini dihadiri oleh perwakilan 37 komisi pemuda keuskupan, dengan total peserta sebanyak 63 orang.
Mengambil inspirasi dari nasihat apostolik Paus Fransiskus, “Christ Vivid,” diskusi ini memusatkan diskusi pada dua tindakan utama kesempurnaan: merangkul dan bertumbuh. Komisi Pemuda bertujuan untuk menumbuhkan gereja yang ‘vital’, memberikan pengaruh positif kepada masyarakat, dan secara dinamis menyebarkan pesan Kristen yang ‘viral’.
Strategi yang dibahas termasuk meningkatkan pelayanan pastoral dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif yang memenuhi kebutuhan praktis dan spiritual kaum muda Katolik. Hal ini sepenuhnya mengakui keberhasilan inisiatif baru-baru ini seperti partisipasi dalam Hari Pemuda Indonesia III Palembang dan Hari Pemuda Sedunia Lisbon 2023, yang berkontribusi pada pendekatan yang menyegarkan terhadap Kementerian Pemuda.
Panel ini juga mengakui tantangan-tantangan yang ada saat ini seperti permasalahan kesehatan mental, kekurangan lapangan kerja pascapandemi, permasalahan lingkungan hidup, dan pengaruh teknologi digital terhadap generasi muda. Para delegasi sepakat bahwa tantangan-tantangan ini memerlukan komitmen baru untuk melibatkan Roh Kudus dalam membimbing upaya-upaya kaum muda gereja.
Hasil utama dari sidang pleno ini adalah seruan bagi para sahabat kaum muda Katolik untuk memupuk lingkungan di mana kaum muda merasa benar-benar terlibat dan dihargai, dan untuk menunjukkan semangat keterbukaan dan kolaborasi. Hal ini termasuk menciptakan peluang bagi kaum muda untuk terlibat dan aktif dalam kegiatan gereja dan komunitas, memastikan bahwa mereka memiliki ruang untuk mengekspresikan iman dan keprihatinan mereka dengan tulus.
Hal ini juga menyoroti pentingnya evaluasi diri yang berkelanjutan di antara para pemimpin dan rekan remaja untuk memastikan bahwa Gereja terus tanggap terhadap perubahan lanskap kehidupan remaja. Pelatihan dan sumber daya akan fokus pada membekali para pemimpin dengan keterampilan untuk terlibat secara efektif dalam media digital, advokasi lingkungan dan masalah kesehatan mental, yang mencerminkan pendekatan holistik terhadap pelayanan pemuda.
Strategi pendanaan juga dibahas, dengan penekanan pada model pendanaan kolaboratif yang melibatkan berbagai organisasi gereja dan mitra eksternal untuk mempertahankan dan memperluas program berorientasi pemuda.
Lengkap dengan pengakuan yang kuat atas misi Gereja untuk menumbuhkan komunitas yang dinamis, terlibat dan mendukung semua anak muda Katolik. Pernyataan ini menegaskan kembali seruan Paus Fransiskus untuk mendengarkan dengan setia kaum muda, menjadikan mereka sebagai pusat misi Gereja dan upaya evangelisasi.
Artikel ini pertama kali diterbitkan https://www.licas.news/. Seluruh hak cipta. Reproduksi tanpa izin oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia