Oktober 11, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Gelombang Covid Ketiga Membayangi Indonesia Saat Omicron Menyebar

Gelombang Covid Ketiga Membayangi Indonesia Saat Omicron Menyebar

Indonesia bersiap menghadapi gelombang ketiga infeksi Covid-19 karena varian omicron yang sangat menular mendorong lonjakan kasus baru, otoritas kesehatan dan pakar mengatakan Sabtu.

Negara itu melaporkan 9.905 infeksi baru dan tujuh kematian pada hari Jumat dalam periode 24 jam terakhir. Itu adalah beban kasus harian tertinggi sejak Agustus tahun lalu ketika negara itu berjuang untuk menahan gelombang yang didorong oleh delta.

Indonesia telah pulih dari lonjakan kasus dan kematian tahun lalu yang termasuk yang terburuk di kawasan ini, dan infeksi harian telah turun menjadi sekitar 200 pada Desember. Tetapi kasus meningkat lagi hanya beberapa minggu setelah negara tersebut melaporkan kasus omicron lokal pertamanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan beberapa bulan ke depan akan kritis karena omicron menyebar “dengan cepat dan masif.”

Kenaikannya akan sangat cepat … Kami akan melihat kenaikan tajam dalam waktu dekat, ”katanya pada konferensi pers Jumat, menambahkan bahwa gelombang saat ini kemungkinan akan mencapai puncaknya pada akhir Februari atau awal Maret.

Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi potensi lonjakan, termasuk mendedikasikan lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk pasien COVID-19, memastikan langkah-langkah penelusuran dan pengujian yang memadai, menegakkan protokol kesehatan secara ketat dan mengintensifkan upaya vaksinasi di semua wilayah, kata Sadikin.

Tingkat hunian tempat tidur di ibu kota, Jakarta, pusat wabah omicron negara, naik dari 5% pada awal Januari menjadi 45% pada hari Sabtu, kata Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria. Dia mengatakan “omicron bergerak terlalu cepat” di kota, di mana lebih dari 80% dari 10 juta penduduk telah divaksinasi.

READ  Indonesia membuka kembali Bali untuk penerbangan internasional pada 14 Oktober

Pandu Riono, seorang ahli epidemiologi Indonesia dan penasihat akademik pemerintah, mengatakan orang Indonesia masih trauma dari varian delta ketika banyak yang meninggal dalam isolasi di rumah atau saat menunggu untuk menerima perawatan darurat karena rumah sakit kebanjiran.

Selama lonjakan tahun lalu, rumah sakit mendirikan tenda plastik untuk dijadikan unit perawatan intensif darurat, dan pasien menunggu berhari-hari sebelum dirawat. Tangki oksigen diluncurkan di trotoar bagi mereka yang cukup beruntung untuk menerimanya, sementara yang lain diberitahu bahwa mereka perlu mencari pasokan sendiri.

Riono mengatakan gelombang ketiga tidak mungkin mendorong sistem perawatan kesehatan Indonesia ke jurang kehancuran karena omicron umumnya menyebabkan gejala yang tidak separah delta.

Presiden Joko Widodo pada hari Jumat mendesak pasien tanpa gejala untuk mengisolasi diri di rumah selama lima hari dan menggunakan layanan telemedicine di mana mereka dapat mengakses dokter, obat-obatan dan vitamin secara gratis, atau mengunjungi pusat kesehatan masyarakat.

“Ini penting agar fasilitas kesehatan kita bisa fokus merawat pasien dengan gejala yang lebih parah atau pasien penyakit lain yang membutuhkan perawatan intensif,” kata Widodo.

Beberapa pakar kesehatan meragukan langkah-langkah tersebut akan cukup, mengingat lemahnya penegakan hukum.

Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Griffith University di Australia, mengatakan gelombang infeksi ketiga tidak dapat dihindari selama sebagian besar penduduk Indonesia tetap tidak terlindungi dari COVID-19. Sampai hari Jumat, hanya 61 persen dari 208 juta orang Indonesia yang memenuhi syarat untuk divaksinasi lengkap.

Secara keseluruhan, Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan 270 juta orang, telah melaporkan lebih dari 4,3 juta infeksi dan 144.268 kematian akibat COVID-19.