November 23, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Dalam Ulasan: Hukum Hak-Hak Utama di Indonesia

Dalam Ulasan: Hukum Hak-Hak Utama di Indonesia

Semua pertanyaan

UU Hak

saya hukum

Saat ini, ada dua peraturan utama yang mengatur tentang hak: Peraturan Pemerintah No. 2007. 42 Peraturan Kepemilikan dan Perdagangan No. 2019.

Menurut istilah waralaba, waralaba didefinisikan sebagai hak istimewa yang dimiliki oleh individu atau badan usaha yang dapat digunakan dan digunakan untuk memasarkan produk atau jasa yang sama-sama terbukti berhasil. Hak tersebut dijalankan oleh pihak lain berdasarkan kontrak.

Persyaratan Kepemilikan menetapkan bahwa suatu entitas harus memenuhi kriteria tertentu. Jika sebuah bisnis tidak memenuhi kriteria ini, itu tidak dapat dianggap atau dinyatakan sebagai pemilik. Kriteria kepemilikan adalah sebagai berikut:

  1. Itu harus memiliki karakteristik bisnis yang spesifik;
  2. Ini telah terbukti menguntungkan;
  3. Memiliki prosedur operasi standar tertulis terkait barang atau jasa atau keduanya;
  4. Metode bisnis mudah diajarkan dan digunakan;
  5. Pemilik terus memberikan dukungan kepada pemilik; Dan
  6. Hak atas kekayaan intelektual yang berkaitan dengan kepemilikan sudah terdaftar atau terdaftar di Indonesia.

Perizinan di Indonesia harus didasarkan pada perjanjian hak yang diatur oleh hukum Indonesia. Sebelum mengadakan perjanjian waralaba, pemilik terlebih dahulu harus mendaftarkan prospektus penerima waralaba kepada Kementerian Perdagangan. Untuk pendaftaran, baik pemilik maupun pemilik harus memperoleh Surat Tanda Pendaftaran Hak Milik (STPW) di mana pemilik harus mendaftarkan prospektus lisensi dan pemilik harus mendaftarkan perjanjian lisensi. Pemilik juga berkewajiban untuk memberikan bimbingan terus menerus kepada pemilik. Pemilik wajib mengutamakan penggunaan produk atau jasa dalam negeri dan bekerjasama dengan usaha kecil dan menengah sampai memenuhi syarat dan ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemilik.

ii Pengungkapan sebelum kontrak

Sebelum menandatangani perjanjian waralaba dengan penerima waralaba, Anda harus menyerahkan prospektus waralaba kepada penerima waralaba setidaknya 14 hari sebelum menandatangani perjanjian waralaba.

READ  Laporan Pemantauan Investasi Sektor Mineral Kritis Indonesia

Prospektus waralaba sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut:

  1. Identitas pemilik;
  2. Izin usaha pemilik, terdaftar di negara kelahiran;
  3. Sejarah singkat kegiatan usaha pemilik;
  4. Struktur organisasi pemilik;
  5. Laporan keuangan yang telah diaudit selama dua tahun terakhir;
  6. Daftar pemilik;
  7. Uraian singkat tentang hak dan kewajiban pemilik dan pemilik dituangkan dalam kontrak kepemilikan; Dan
  8. Informasi tentang kekayaan intelektual yang terkait dengan bisnis berlisensi.

Prospektus yang diterbitkan oleh penerima waralaba harus diterjemahkan secara resmi ke dalam bahasa Indonesia dan harus didaftarkan pada Own Submission System (OSS) sebelum menandatangani kontrak dengan pemiliknya.

Meskipun tidak ada ayat eksplisit dalam Syarat Kepemilikan yang mengatur tentang keaslian informasi yang tercantum dalam prospektus yang disediakan oleh Waralaba, KUHPerdata Indonesia menyatakan bahwa suatu kontrak tidak memiliki kekuatan hukum dan dapat diakhiri jika dibuat karena penipuan. . Hukum yang termasuk salah tafsir, bisa dijelaskan secara luas. Dalam hal tuntutan pencabutan (yang biasanya mengikuti tuntutan ganti rugi), unsur penting yang harus dibuktikan oleh pemilik adalah prospektus yang telah diberikan oleh penerima lisensi: (1) informasi penting yang diperlukan oleh pemilik untuk membuat perjanjian hak milik. ; Dan (2) ada penyangkalan yang cukup.

iii Pendaftaran

Berdasarkan peraturan kepemilikan Indonesia, baik pemilik maupun pemilik harus mendaftar untuk menerima STPW. Pemilik harus mendaftarkan prospektusnya, sedangkan pemilik harus mendaftarkan perjanjian hak milik. Harus mendaftar ke OSS (Online Single Submission Method) dan, setelah melengkapi semua persyaratan, STPW akan diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan.

Dengan tidak adanya STPW, maka pelaksanaan kepemilikan dilarang.

iv Aturan wajib

Ketentuan Kepemilikan Indonesia menetapkan bahwa Perjanjian Kepemilikan harus memuat setidaknya klausul berikut:

  1. Nama dan alamat para pihak;
  2. Jenis kekayaan intelektual;
  3. kegiatan usaha yang memiliki izin;
  4. hak dan kewajiban pemilik dan pemilik;
  5. Bantuan pemilik-ke-pemilik, fasilitas, bimbingan operasional, pelatihan dan pemasaran;
  6. wilayah kepemilikan;
  7. jangka waktu kontrak kepemilikan;
  8. Tata cara pembayaran biaya;
  9. Persyaratan pengalihan kepemilikan dan kepemilikan bisnis pemilik;
  10. Penyelesaian sengketa;
  11. Tata cara perpanjangan dan pengakhiran perjanjian lisensi;
  12. Jaminan dari pemilik untuk memenuhi kewajibannya sampai dengan berakhirnya kontrak; Dan
  13. Jumlah gerai yang dioperasikan oleh pemilik yang dikelola oleh pemilik.
READ  Pemilu Indonesia 2024: Kandidat Presiden Menghadapi Pertaruhan Besar dalam Debat Terakhir yang Disiarkan di Televisi

v Jaminan dan perlindungan

Ketentuan Kepemilikan Indonesia tidak mengatur jaminan dan perlindungan yang ditawarkan kepada pemilik oleh individu atau perusahaan. Namun, penerbitan jaminan (termasuk transaksi hak milik) umumnya terjadi di Indonesia dan umumnya diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.

Dalam prakteknya, jaminan pribadi atau perusahaan atas transaksi pemilik dibuat atas dasar notaris dan menetapkan bahwa penanggung akan bertanggung jawab penuh jika pemilik gagal memenuhi kewajibannya dalam kontrak. Adapun soal penegakan, meski jaminan yang layak bisa ditegakkan, proses penegakannya bisa lama karena harus ditegakkan melalui prosedur pengadilan.