April 28, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Berbagai Cabor Tingkatkan Kualifikasi Olimpiade Paris: NOC Indonesia

Berbagai Cabor Tingkatkan Kualifikasi Olimpiade Paris: NOC Indonesia

JAKARTA (ANTARA) – Presiden Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan banyaknya prestasi di berbagai cabang olahraga pada tahun 2023 menjadi batu loncatan bagi atlet Indonesia untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Mengutip keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, ia menilai peningkatan prestasi Indonesia pada tahun lalu sangat berwarna.

“Biasanya cabang olah raga Indonesia didominasi oleh bulu tangkis, angkat besi, dan panahan, (tetapi) kini ada cabang olah raga lain yang ikut menyumbang prestasi,” ujarnya.

Cabang olahraga atlet yang paling berprestasi pada tahun 2023 adalah sepak bola, kriket, hoki, dan tim estafet putra yang membawa pulang medali emas SEA Games Kamboja 2023.

“Ini bukti kekuatan tim kami,” kata Oktohari.

Ia memuji prestasi Tim Indonesia di Asian Games Hangzhou 2022, di mana tim Merah Putih membawa pulang tujuh emas, 11 perak, dan 18 perunggu hingga finis di peringkat ke-13.

Jumlah medali emas Asian Games Hangzhou menjadi yang tertinggi bagi india sejak Asian Games 1982 di India.

Di sisi lain, prestasi pemanah Arif Twi Pankestu dan Dayananda Soyrunisa, pesenam artistik Rifta Urbanudfi, serta pendaki olahraga Desak Mate Rita dan Rahmat Adi Mulyono membantu Tim Indonesia mengamankan lima tiket ke Olimpiade.

Proses kualifikasi terus kami pantau. Update mengenai persiapan Tim Indonesia menghadapi Olimpiade Paris akan kami umumkan awal tahun ini, termasuk pengumuman Team Chef de Mission Indonesia 2024, kata Oktohari.

Berita terkait: Indonesia dan Timor-Leste menjajaki kerja sama dalam kesatuan Olimpiade
BERITA TERKAIT: NOC Indonesia meminta maaf atas pembatalan AWBG 2023

Diterjemahkan oleh: Arnithya Z, Kensu
Pengarang: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024

READ  Presiden Indonesia untuk mempertimbangkan kembali pengendalian virus corona saat tuntutan hukum regional meningkat