ACEN Corporation, melalui anak perusahaannya di bidang energi terbarukan dan Barito Renewables, telah mengakuisisi proyek pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Filipina, ACEN Investments HK Limited (ACEN HK) dan PT Barito Wind Energy mengakuisisi tiga proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 320 megawatt (MW) yang tertunda.
Inisiatif ini berlokasi di provinsi Sulawesi Selatan (Chitrap 2), Lombok dan Sukabumi di Indonesia.
Dengan pembelian ACEN kurang dari 10% nilai buku, Parido Wind kini memiliki 51% dari tiga aset pengembangan, sedangkan ACEN HK memiliki 49% sisanya.
15 Desember 2023 lalu, ACEN HK dan PT Bario menandatangani perjanjian jual beli (SPA) dengan UPC Renewables Asia Pacific Holdings untuk mengakuisisi aset pengembangan pembangkit listrik tenaga angin tahap akhir.
Selain itu, ACEN dan Barito Wind juga berencana membangun lebih banyak proyek energi angin di Indonesia. Anak perusahaan Parito, Star Energy, menyediakan kapasitas 663 MW bekerja sama dengan ACEN di pembangkit listrik tenaga panas bumi Salak dan Tarajat di Jawa Barat, Indonesia.
Kedua organisasi tersebut mendukung tujuan dekarbonisasi Indonesia, yang mencakup peningkatan pangsa pembangkit energi terbarukan menjadi 23% pada tahun 2025 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Indonesia berencana mengembangkan industri berbasis gula di Papua
Deforestasi sedang meningkat di Indonesia, namun para ahli melihat adanya kemajuan
Pembangkit listrik tenaga panas pertama di Indonesia ditutup demi mendapatkan udara bersih