JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 meningkat menjadi US$140,4 miliar, meski turun dibandingkan akhir Februari 2024 sebesar US$144,0 miliar. Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Erwin Hariono mengatakan penurunan cadangan devisa, pembayaran utang luar negeri pemerintah, ekspektasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan perlunya stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons terhadap tingginya ketidakpastian. pasar keuangan global. Cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor, jelasnya dalam keterangannya. Dikutip pada Minggu, 7 April. Erwin mengatakan Bank Indonesia menilai cadangan devisa dapat mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa cukup dengan didukung stabilitas dan prospek perekonomian nasional yang terjaga. Hal ini sejalan dengan koordinasi bauran kebijakan yang diambil Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tag: Kewangan Bank Indonesia Udang Luar Negeri Katangan Tewisa
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Festival Film Asia Jogja-Netpac di Indonesia memulai acara pasar pertamanya
Indonesia bertujuan untuk memproduksi lebih banyak gula putih pada tahun 2024
Para menteri mengatakan Musk berencana mengunjungi Indonesia untuk peluncuran Starlink