Highlight
• Setelah bertahun-tahun bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk mengembangkan e-SIMBA melalui integrasi data, WFP telah menyelesaikan serangkaian pelatihan untuk pelatih yang tersebar di provinsi Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat untuk meningkatkan penggunaannya.
• Dalam mendorong pengambilan keputusan pemerintah yang berbasis bukti mengenai ketahanan pangan dan gizi, WFP mengumpulkan para pemangku kepentingan dan mengevaluasi skala Atlas Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) untuk perencanaan pembangunan di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pembaruan fungsional
• WFP menyelesaikan serangkaian pelatihan bagi para pelatihnya untuk mendukung penggunaan Sistem Informasi Penanggulangan Bencana (eSIMBA) Kementerian Sosial di Provinsi Nusa Tenggara Barat. e-SIMBA bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan tanggap darurat dan identifikasi area risiko iklim. Dengan keputusan ini, WFP berencana untuk memulai penyerahan sistem e-Simba kepada Kementerian dan memastikan keberlanjutan jangka panjang serta penggunaannya untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam operasi manajemen bencana.
Pada tanggal 1 & 2 Februari, WFP mengumpulkan para pemangku kepentingan ketahanan pangan dan gizi di Nusa Tenggara Timur untuk mendukung upaya pemerintah provinsi untuk mengintegrasikan FSVA ke dalam strategi pembangunan mereka. Konsultasi ini menyoroti efektivitas FSVA dalam menginformasikan perencanaan pembangunan di provinsi Kabupaten Kupang, dimana advokasi WFP berkontribusi pada penerbitan Keputusan Bupati untuk menggunakan FSVA untuk kebijakan dan program ketahanan pangan. Para pemangku kepentingan menyimpulkan bahwa perlu dibentuk kerangka peraturan di tingkat provinsi untuk Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Dalam komitmen berkelanjutannya untuk memperdalam kemitraan strategis, Kantor Regional WFP Bangkok mengadakan diskusi tingkat tinggi dengan para pemangku kepentingan utama selama kunjungan Wakil Direktur Regional Anita Hirsch. Mitranya antara lain Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Secara paralel, WFP bertemu dengan Badan Pangan Nasional dan ID Food, sebuah perusahaan milik negara, untuk berdiskusi mengenai kemitraan di bidang-bidang utama yang diuraikan dalam Rencana Strategis Negara 2021-2025. Hal ini mencakup peningkatan data untuk perencanaan, penguatan rantai pasok pangan, peningkatan gizi anak sekolah, dan peningkatan fortifikasi beras.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia