Inisiatif ini akan memperkuat posisi Indonesia di jalur laut internasional dan menjadi peluang baru bagi industri maritim.
JAKARTA (ANTARA) – Pemancar dan distributor gas milik negara PT PGN Tbk siap melaksanakan proyek pengembangan liquefied natural gas bunker (LNG bunker) pertama di Indonesia.
Proyek tersebut berlokasi di terminal LNG Pontang, Kalimantan Timur, kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Ahmad Muchtasyar dalam keterangannya, Senin.
PGN merupakan sub-holding gas dari perusahaan energi milik negara PT Pertamina dan memasok LNG untuk bahan bakar kapal domestik dan internasional dengan permintaan 0,7 juta ton per tahun (MTPA) selama 10 tahun.
Muchtasyar mengatakan proyek tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama pengembangan LNG antara Pertamina Group dengan mitra lainnya.
PGN telah menyelesaikan studi pra-final engineering design (FEED) dan menyerahkannya kepada perusahaan LNG milik negara PT Badak NGL untuk proses selanjutnya, termasuk finalisasi aspek bisnis, persiapan pengadaan dan pemrosesan izin terkait.
“Inisiatif ini dapat memperkuat posisi Indonesia di jalur laut internasional dan menjadi peluang baru bagi industri maritim. Bunker LNG di Pontang memiliki keunggulan kompetitif karena terletak di jalur pelayaran Australia-Asia Timur,” katanya.
Ia menambahkan, bunkering LNG akan berkontribusi pada modernisasi pengelolaan LNG dan meningkatkan nilai ekonomi gas bumi di Indonesia.
“Kami menyambut baik kerjasama dengan PGN. Insya Allah baik PT Badak NGL maupun PGN akan diuntungkan dari kerjasama ini. Harus ada koordinasi antar perusahaan di bawah arahan SPPU (Strategy, Portfolio and Business Development Department) Pertamina. Pertamina Group,” ujar Direktur Utama PT Badak NGL, kata Jema Iriandes Bahalavan, Chief Executive Officer.
LNG bunkering mengacu pada penyimpanan dan distribusi LNG sebagai bahan bakar kapal untuk berlabuh langsung dan transfer antar kapal.
Penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal merupakan bagian dari rencana transisi Compressed Natural Gas (CNG) sektor maritim yang dituangkan dalam Grand Strategy Energi Nasional (GSEN).
Untuk kebutuhan domestik, bunkering LNG Terminal Bondang mendukung gas LNG untuk kelistrikan di Indonesia bagian tengah dan timur serta menyediakan infrastruktur yang memadai untuk distribusi LNG di Kalimantan dan sekitarnya.
Tingginya permintaan energi bersih juga mendorong PGN untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG, karena bahan bakarnya lebih ramah lingkungan, baik dalam skala besar maupun kecil, di dalam negeri maupun internasional.
Berita Terkait: Tiga proyek untuk menghilangkan 5 juta ton emisi setiap tahun: PGN
Berita Terkait: PGN, PRPP tandatangani kontrak suplai gas ke Kilang Tuban
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia