ASIATODAY.ID, Jakarta – Pemerintah Indonesia telah menyetujui Rencana Pengembangan (PoD) Blok I Indonesia Deepwater Development (IDD) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dengan persetujuan tersebut, rencana untuk meningkatkan produksi dari ladang laut dalam, yang saat ini dikelola oleh raksasa minyak dan gas Italia ENI, akan tetap berlaku hingga tahun 2027.
“Upaya dapat ditingkatkan sejak PoD disetujui,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif pada rapat kelompok kerja dengan Komisi VII DPR. Di Jakarta, Republik Indonesia, Rabu, 19 Juni 2024.
Arifin mengatakan, persetujuan rencana pengembangan lapangan tersebut dilakukan dalam waktu singkat karena kegiatan eksplorasi berhasil dilakukan di sumur Keng North-1, Blok Kanal Utara, 85 kilometer lepas pantai Kalimantan Timur, pada akhir tahun 2023. . .
“Ini proses cepat untuk menemukan ladang baru di Selat Makassar,” ujarnya.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Niaga Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan perkiraan total investasi pengembangan blok IDD yang dikelola ENI sekitar US$14,8 miliar.
Rinciannya, total investasi pengembangan blok IDD bagian utara, termasuk Gehem-Geng North, mencapai sekitar USD 11,4 miliar. Sedangkan blok selatan Gentalo-Kandang membutuhkan investasi sekitar US$3,4 miliar. ENI saat ini akan menerima royalti bruto sebesar 37,5% untuk pengembangan lapangan laut dalam yang akan dilepas Chevron pada pertengahan tahun 2023. Awalnya, bea masuk yang dibebankan pada pengembangan blok IDD secara keseluruhan ditetapkan sebesar 44%.
Rencananya blok IDD bagian selatan akan terhubung dengan fasilitas Jangrik Floating Production Unit (FPU) milik ENI. Sedangkan program perjanjian kerja sama yang dipilih akan tetap menggunakan metode cost recovery untuk wilayah selatan.
Roberto Daniel, Managing Director ENI Indonesia, mengatakan pihaknya berkomitmen mempercepat proses pengembangan salah satu aset laut dalam terbesar di Indonesia.
“PoD untuk IDD sudah kita serahkan dan kita juga sudah masuk proses pengadaannya dan prosesnya berjalan cepat,” kata Roberto baru-baru ini.
Roberto mengatakan, pihaknya akan mempersingkat waktu pengambilan keputusan akhir investasi atau tahap FIT yang akan datang setelah masa persetujuan PoD.
“Selama ini kami sudah membahas PoD untuk Geng Utara dan kami sangat terkejut setelah mengetahui 5 bulan lalu bahwa PoD tersebut dibahas dengan SKK Migas,” ujarnya.
SKK Migas melaporkan cadangan gas IDD sekitar 2,67 triliun kaki kubik (Tcf) dan 66 juta barel minyak (MMbbls). Sementara itu, gas inplace Geng North baru-baru ini diperkirakan mencapai 5,3 Tcf dan kandungan kondensat mencapai 400.000 Mbbls. Dataran tinggi produksi hub selatan sebesar 0,7 Bcfd dan hub utara diproyeksikan sebesar 1 Bcfd. (atn)
Ikuti kami berita Google Dan saluran WA
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia