Pada 5 November 2021, komuter pagi melintasi trotoar di Kawasan Pusat Bisnis Jakarta, Indonesia. Ekonomi Indonesia tumbuh pada kuartal keempat antara Januari dan Maret karena pembatasan Covid-19 terus mereda, data Biro Statistik menunjukkan. Senin.
Timothy Artian | Bloomberg | Gambar Getty
Kenaikan bersejarah dalam harga komoditas dan pelonggaran penghalang Covit-19 membantu ekonomi Indonesia tumbuh pada kuartal keempat antara Januari dan Maret, data resmi menunjukkan pada hari Senin.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu tumbuh sebesar 5,01% pada Januari-Maret dari periode yang sama tahun lalu, dibandingkan 5,02% pada Oktober-Desember. Perkiraan rata-rata 19 analis yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan 5,00% pada kuartal pertama.
Pertumbuhan periode Januari-Maret didukung oleh pemulihan konsumsi, investasi dan ekspor. Meningkatnya komoditas global seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel telah membantu Indonesia, pemasok utama sumber daya ini, mencatat surplus perdagangan yang lebih tinggi.
Pembatasan Pemerintah-19 yang diberlakukan awal tahun ini kini telah dicabut, yang mengarah pada peningkatan yang kuat dalam kegiatan ekonomi Indonesia, kata Marco Yvonne, kepala Biro Statistik Indonesia, dalam konferensi pers.
“Penggunaan di rumah juga meningkat untuk biaya tersier seperti perjalanan,” tambahnya.
Namun Presiden Joko Widodo telah memperingatkan risiko inflasi yang ditimbulkan oleh kenaikan harga bahan bakar dan pangan global serta memburuknya gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh perang Ukraina.
Analis menunjuk kekhawatiran geopolitik sebagai faktor yang dapat menghambat pertumbuhan.
“Banyak risiko global yang mempengaruhi pemulihan ekonomi nasional dipicu oleh risiko geopolitik, resesi China, dan meningkatnya inflasi global, yang menyebabkan penajaman kebijakan moneter global,” kata Joshua Bardet, Ekonom Bank Permata.
Bank sentral Indonesia memangkas prospek pertumbuhan ekonomi menjadi 4,5% -5,3% bulan lalu, naik dari 4,7% -5,5% sebelumnya, mengutip perlambatan pertumbuhan dan perdagangan global.
Bank Indonesia (BI), yang telah berjanji untuk mencatat suku bunga sampai melihat tanda-tanda tekanan pada inflasi utama, ingin mempertimbangkan kembali rencana normalisasi kebijakan moneter dari Mei hingga Juni. Perubahan harga dan subsidi energi.
Sebelumnya disebutkan bahwa tingkat suku bunga akan ditinjau hanya pada kuartal ketiga.
Secara triwulanan, non-musiman, ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,96%, dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober-Desember sebesar 1,06% dan penurunan sebesar 0,89%.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia