JAKARTA (Reuters) – Indonesia telah mengumpulkan $ 1,84 miliar dari penjualan obligasi senilai dolar AS dan euro, kata laporan IFR, yang akan digunakan untuk mendanai penarikan obligasi dolar sambil menunggu penawaran pertama negara itu.
Negara-negara Asia Tenggara menjual obligasi 10-tahun dan 40-tahun baru dalam dolar AS, dengan pendanaan untuk penawaran tender untuk delapan obligasi dari 2022 hingga 2026, layanan berita Refinitive IFR melaporkan pada hari Selasa.
Pemerintah telah mengatakan ingin membeli kembali beberapa obligasi yang beredar sebesar $ 1,25 miliar dalam penawaran yang akan berlangsung hingga Jumat.
Sejak penawaran pembelian kembali ke Indonesia, tampaknya merupakan “upaya untuk mempertimbangkan kembali utangnya untuk mengurangi risiko pembiayaan kembali melalui surat utang jangka panjang.”
Obligasi dolar jangka pendek memiliki hasil 2,18%, sedangkan catatan panjang memiliki hasil 3,28%.
Uniando mengatakan harga penawaran tender ditetapkan relatif terhadap harga pasar dan dapat dikaitkan dengan ekspektasi arus kas global yang ketat dan suku bunga yang lebih tinggi karena Federal Reserve AS mulai memanfaatkan rencana pembelian kembali aset periode epidemi.
Pemerintah telah mengumpulkan 500 500 juta ($ 590,7 juta) untuk penjualan pertama obligasi bernilai euro khusus untuk mendanai upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, kata IFR. Surat berharga SDGs dengan jatuh tempo 12 tahun memiliki imbal hasil 1,351%.
Kepala kantor kredit kementerian keuangan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Defisit fiskal Indonesia telah meningkat secara signifikan sejak tahun lalu karena meningkatnya biaya pengelolaan dampak epidemi Pemerintah-19. Bank sentralnya membeli obligasi langsung dari pemerintah untuk mengendalikan kenaikan beban bunga di tahun-tahun mendatang.
($ 1 = 0,8465 euro)
(Laporan oleh Gayatri Suriyo; Editing Ed Davis)
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia