Desember 29, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Pemimpin perdagangan Indonesia PH menjanjikan cadangan batu bara

Indonesia telah berjanji untuk memasok batu bara ke Filipina untuk menyelesaikan masalah dalam negeri setelah embargo ekspor dilonggarkan.

Indonesia membuat janji tersebut setelah pertemuan bilateral virtual pada 21 Januari 2022 antara Menteri Perdagangan Ramon Lopez dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Erlanga Hardardo.

Dia menyoroti embargo ekspor batu bara yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada pertemuan bilateral.

Erlanga mengatakan pemerintahnya sedang menangani situasi pasokan batu bara dan Kementerian Pertanian Indonesia terbuka dan siap membantu eksportir dari Filipina untuk mendapatkan akses pasar.

DTI memuji sikap pemerintah Indonesia untuk mengurangi sanksi perdagangan, yang membuka jalan bagi kelancaran masuknya produk Filipina, terutama pertanian, industri, dan lebih banyak produk bersertifikat halal, ke negara tetangga di Asia Tenggara.

Dia menegaskan bahwa “perdagangan dan investasi sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi” dan menekankan bahwa pasar Filipina tetap terbuka untuk produk Indonesia.

Pemasok batubara termal terbesar di dunia dikirim ke 139 perusahaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Filipina, Jepang, dan Korea Selatan.

Sebelumnya, Departemen Energi mengatakan cadangan batubara produsen listrik mencapai level terendah 30 hari di tengah kekhawatiran atas larangan ekspor batubara ke Indonesia.

“Film awal yang kami miliki, mereka semua memenuhi persyaratan 30 hari. Beberapa di antaranya bisa diperpanjang hingga 45 atau 50 hari,” kata Mario Marasikan, Direktur Biro Tenaga DOE.

Embargo batubara Indonesia dari 1 Januari hingga 31 Januari menimbulkan kekhawatiran atas pasokan pembangkit listrik, yang jika tidak mencukupi, dapat menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

Menteri Energi Alfonso Gucci meminta Indonesia mencabut embargo ekspor batu bara, khususnya ke Filipina.

“Kebijakan Indonesia baru-baru ini merugikan ekonomi yang mengandalkan sistem pembangkit listrik tenaga batu bara seperti Filipina,” katanya.

Filipina tahun lalu membeli 2,3 juta metrik ton batu bara per bulan dari Indonesia untuk bahan bakar pembangkit listriknya.

“Listrik yang dihasilkan dari batu bara menyumbang 60 persen dari kebutuhan listrik negara,” kata Kuchi.