Desember 24, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Pemerintah mengundang pengusaha Turki berinvestasi di Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan

Pemerintah mengundang pengusaha Turki berinvestasi di Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan

JAKARTA – Saat dunia, termasuk Indonesia, menghadapi banyak ancaman ketahanan pangan, sektor pertanian telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, kata Dita Cardera, Deputi Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal itu terungkap pada pameran IDMA yang digelar di Istanbul, Turki.

“Kami berharap praktik-praktik terbaik yang ditampilkan dalam proses IDMA Expo 2024 dapat menjadi acuan penyelenggaraan di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga menyambut baik dan mendorong kerja sama lebih lanjut dalam memperkuat ketahanan pangan,” ujarnya dalam siaran pers, Senin, Mei. 13. .

Acara tersebut mempertemukan perusahaan-perusahaan internasional penyedia mesin dan teknologi penggilingan kepada industri pengguna olahan biji-bijian (beras, sorgum, gandum, sorgum), kacang-kacangan dan pakan ternak, serta berbagai acara antara lain pameran mesin dan teknologi, temu bisnis (B2B), diskusi. dan pelatihan bersertifikat untuk industri penggilingan oleh TBADER.

Selain itu, pameran IDMA yang menargetkan transaksi ekspor hingga 500 juta dolar ini mempertemukan peserta dari berbagai negara seperti Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Denmark, China, Italia, Korea Selatan, Amerika. Amerika Serikat, Brazil, Mesir dan India, dengan berbagai perusahaan termasuk Gocmen Makina, Koc Degirmen, TMI Spanyol, Special Mills, Pizeta, Ocrim, Mulmix SPA, Yukselis Makina Turkey, Chopin Technologies, Chief Industries USA, Dickey – John, Frigortec, Gouds, Axor Ocrim dan Cetec Industri.

Tida menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mewujudkan ketahanan pangan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim ekstrem, meningkatnya ketegangan geopolitik antara Timur Tengah dengan Rusia dan Ukraina, volatilitas harga komoditas, dan pengetatan moneter di negara maju.

Menurut Dida, letak Turki yang dekat dengan banyak negara juga meningkatkan peluang memasarkan produk Indonesia ke negara lain.

“Jumlah wisatawan Indonesia ke Turki semakin meningkat setiap tahunnya sehingga permintaan produk pangan dan pertanian Indonesia di Turki terus meningkat. Situasi ini memperbesar peluang Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan Turki sebagai hub ekspor,” kata Dita.

Selain itu, Tida juga mengundang beberapa perusahaan yang menawarkan teknologi penyimpanan, biji-bijian (beras, jagung, gandum dan sorgum), Kamar Dagang dan Industri/Digaret Odasmen (ITO) dan perusahaan lain untuk mendirikan dan memperluas perusahaan di bidang pangan. Kerjasama perdagangan khususnya di bidang pangan dengan Indonesia seperti Adcoturk dan Cargill.

Dita juga mengajak sekitar 150 ribu pengusaha Turki yang bergerak di bidang perdagangan dan industri untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, khususnya Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, siap mengatasi kendala yang dihadapi dalam berinvestasi di Indonesia.

Tida melaporkan, hubungan Indonesia-Turki juga diperkuat oleh kesamaan agama dan budaya mayoritas, sehingga para pengusaha Turki tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

Namun, menurut Dida, kendala terbesar dalam berinvestasi di Indonesia adalah jarak kedua negara, namun ia yakin dukungan logistik dan distribusi dapat difasilitasi dengan perjanjian dagang kedua belah pihak.

“Pengusaha Turki bisa berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang pangan, mulai dari pakan sapi seperti perusahaan susu hingga produk akhir seperti permen, keju, dan yogurt. Sebaliknya, hazelnut Turki bisa memulai dan memperkenalkan produknya di Indonesia,” pungkas Tida.

Tag: Sembago Turki Harga Bangan Ketahanan Bangan Industri Nasional