Desember 22, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

PDB Q1 Indonesia mengalahkan perkiraan belanja konsumen dan pemerintah oleh Reuters

PDB Q1 Indonesia mengalahkan perkiraan belanja konsumen dan pemerintah oleh Reuters

© Reuters. FOTO FILE: Pandangan umum kawasan bisnis saat macet di Jakarta, Indonesia pada 4 Agustus 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

Oleh Stefano Suleiman dan Gayatri Suroyo

JAKARTA (Reuters) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil pada kuartal pertama karena peningkatan konsumsi dan pengeluaran pemerintah mengimbangi perlambatan ekspor dan investasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,03% dari tahun sebelumnya pada kuartal Januari-Maret, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan pada hari Jumat. Itu lebih cepat dari perkiraan rata-rata 4,95% dalam jajak pendapat Reuters dan dibandingkan dengan pertumbuhan 5,01% di kuartal keempat.

Lonjakan ekspor yang didorong oleh komoditas telah membantu pemulihan Indonesia pasca-pandemi, meskipun para analis memperkirakan momentum ekonomi akan mereda karena harga komoditas melemah dan pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia menekan permintaan global.

Pengetatan moneter Bank Indonesia (BI) juga dapat memengaruhi permintaan domestik, termasuk kenaikan suku bunga sebesar 225 basis poin antara Agustus dan Januari untuk memerangi inflasi.

Bank sentral telah menghentikan pengetatan, dan beberapa ekonom memperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah selama sisa tahun ini, meskipun yang lain berpendapat bahwa kekhawatiran pertumbuhan dapat meringankan BI akhir tahun ini.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, yang menyumbang lebih dari setengah PDB, naik tipis menjadi 4,54% dari Januari hingga Maret, dibandingkan dengan 4,48% pada tiga bulan sebelumnya, sementara belanja pemerintah naik 4% terhadap kontraksi sebelumnya.

Sementara itu, pertumbuhan ekspor melambat menjadi 11,68% dari hampir 15% di kuartal keempat. Ekspor produk utama Indonesia seperti batu bara, minyak kelapa sawit dan logam tetap kuat, kata biro statistik.

Investasi juga turun.

“Kami pikir ekonomi akan berjuang di kuartal mendatang,” kata analis Capital Economics Gareth Leather dalam sebuah catatan tentang data tersebut, menggarisbawahi dampak ekspor yang lebih lemah dan permintaan yang semakin ketat untuk BI.

Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 4,5% hingga 5,3% pada tahun 2022.

Sektor transportasi, pergudangan dan perhotelan mencatat pertumbuhan tahun-ke-tahun tercepat di kuartal pertama.