Internasional
Y-Model Adnal
Jakarta, 12 Agustus: Kelompok hak asasi manusia menyambut baik keputusan Indonesia untuk mengakhiri “tes keperawanan” palsu pada perekrutan militer wanita, tujuh tahun setelah Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan mereka tidak valid secara ilmiah.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Antica Perkasa mengatakan militer tidak akan lagi melakukan tes agresif pada wanita, di mana penyelidik menggunakan jari mereka untuk menilai apakah alat perawan itu masih utuh.
Dia mengatakan militer seharusnya hanya menilai kemampuan pelamar untuk berpartisipasi dalam pelatihan fisik dan menekankan buta warna dan kondisi tulang belakang dan jantung mereka sehingga mereka tidak menghadapi masalah medis yang mengancam jiwa.
“Peningkatan ini membuat kami tetap fokus, efektif dan tepat, dan (konfirmasi) memastikan kami memiliki arah,” kata Ferguson kepada wartawan Selasa. Dia mengatakan direktur rumah sakit dan petugas medis telah diberitahu tentang prosedur baru sejak Mei.
WHO untuk perawatan kesehatan wanita yang telah mengalami pelecehan seksual telah menyatakan dalam pedoman medis 2014 bahwa tidak ada dasar ilmiah untuk apa yang disebut “tes keperawanan”. Peneliti pengawas hak asasi manusia Andreas Harsono telah menyerukan tekanan pada komandan angkatan laut dan udara Indonesia untuk mengakhiri praktik tersebut.
“Komando militer melakukan hal yang benar,” kata Herzono dalam sebuah pernyataan dari Associated Press, Kamis. “Sekarang tanggung jawab komandan regional dan batalyon adalah untuk mengikuti perintah, dan untuk mengenali sifat pelanggaran yang tidak ilmiah dari praktik ini.” Sebelum Human Rights Watch, pelamar yang dianggap “gagal” dalam ujian tidak dihukum, tetapi semua yang menjadi sasarannya kesakitan, malu dan trauma.
Human Rights Watch telah mendokumentasikan penggunaan tes tersebut oleh pasukan keamanan di Mesir, India dan Afghanistan dan mengkritik seruan bagi siswa sekolah Indonesia untuk tes keperawanan. Dikatakan militer dan polisi Indonesia telah melakukan penggerebekan selama beberapa dekade dan kadang-kadang menggeledah calon istri perwira militer. Polisi Indonesia menyelesaikan prosedur pada tahun 2018.
(Dengan masukan PDI)
Cerita pertama kali diterbitkan: Kamis, 12 Agustus 2021, 16:01 [IST]
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia