April 27, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Melonjaknya harga minyak sawit di Indonesia menyebabkan rasa tidak enak di seluruh dunia

Melonjaknya harga minyak sawit di Indonesia menyebabkan rasa tidak enak di seluruh dunia

Setelah Sri Lanka, Indonesia kini terguncang di bawah inflasi yang parah. Harga satu liter minyak sawit di negara Asia Tenggara ini adalah 22.000 rupee Indonesia! Dampak dari gejolak ini juga dirasakan di India.

Perang di Ukraina telah mempengaruhi harga minyak olahan, kedelai dan bunga matahari. Kini, bahkan Palmyra pun belum tersentuh oleh krisis global.

Indonesia disebut-sebut sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Dan sekarang ekspor lebih tinggi dari biasanya, harga domestik naik. Saat ini, minyak sawit di negara ini dibandingkan dengan emas.

Krisis tersebut dirasakan di seluruh dunia, termasuk di India, di mana minyak nabati merupakan komoditas penting rumah tangga. Alasan utama melonjaknya harga minyak sawit adalah perang Rusia-Ukraina. Kedua negara dikatakan sebagai produsen terbesar minyak bunga matahari dan kedelai bersama-sama, memproduksi 80 persen dari permintaan dunia bersama-sama. Namun sejak pasokan terputus sejak dimulainya perang pada 24 Februari, dunia beralih ke alternatif terdekat, yaitu minyak sawit. Dan itu telah meningkatkan permintaan global akan minyak sawit.

Di sisi lain, ketika pihak berwenang Indonesia mencoba mengendalikan harga minyak sawit, hal itu menyebabkan peningkatan penimbunan. Pemerintah telah menetapkan harga minyak bermerek sebesar Rp14.000 dan minyak sawit mentah sebesar Rp9.300. Pada saat yang sama, hanya 2 liter minyak sawit per orang yang diperbolehkan pada satu waktu dan eksportir disarankan untuk menjual 30 persen produknya di pasar domestik. Namun para pedagang menentang langkah tersebut, dan penimbunan mulai meningkat.

India telah sangat terpengaruh oleh kenaikan harga minyak sawit karena merupakan salah satu importir minyak nabati terbesar. India mengimpor sekitar 60 persen minyak gorengnya dan minyak sawit menyumbang 60 persen dari permintaan ini. Harga minyak mentah di India naik 20-25 persen akibat krisis di Indonesia.

READ  Korea dan Indonesia menandatangani Perjanjian Pertukaran Langsung Won-Rupiah