Desember 23, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Korban tewas akibat gempa di Indonesia bertambah menjadi 602 orang

Korban tewas akibat gempa di Indonesia bertambah menjadi 602 orang

Korban tewas akibat salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda Jawa di Indonesia bulan lalu naik menjadi 602 setelah penghitungan baru, kata seorang pejabat pemerintah daerah pada Jumat.

Pada tanggal 21 November, provinsi Cianjur, provinsi terpadat di Jawa Barat, dilanda gempa berkekuatan 5,6 yang memicu tanah longsor dan runtuhnya bangunan, menewaskan banyak orang.

Juru Bicara Pemerintah Daerah Cianjur, Adam, mengatakan, jumlah korban tewas baru sebanyak 602 orang, naik dari sebelumnya 334 orang, yang difinalisasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari warga kota.

Dia menambahkan bahwa banyak kerabat bergegas untuk menguburkan orang-orang mereka tanpa memberi tahu pihak berwenang tentang kematian mereka.

“Saat ada yang meninggal, warga Cianjur sering menguburkannya. Karena situasi panik, yang meninggal langsung dimakamkan oleh kerabatnya tanpa memberitahu dinas kesehatan setempat,” ujar Adam.

“Kemudian terungkap bahwa sekitar 600 orang meninggal ketika dihitung secara resmi,” katanya, mengutip angka baru 602 yang diselesaikan oleh pemerintah.

Korban tewas baru diposting di media sosial oleh badan penyelamat lokal BPBD.

Lihat | Indonesia: Gunung Semeru meletus; Ratusan orang dievakuasi

Namun, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Abdul Muhari mengatakan jumlah korban tewas mencapai 335 sementara dia sedang dalam proses verifikasi angka baru.

“Karena mereka langsung dimakamkan dan tidak dilaporkan, nama mereka tidak masuk dalam daftar hilang,” kata Muhari.

“Bupati mengatakan mereka sudah memiliki datanya dan kami belum perlu memeriksanya,” tambahnya. Kerabat, kata Muhari, harus menghapus kerabat yang meninggal dari daftar keluarga mereka dan mendapatkan akta kematian untuk menerima bantuan pemerintah. dari otoritas lokal.

(dengan masukan dari lembaga)