Mei 2, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Komentar: Seiring dengan langkah Indonesia dan Mesir yang akan membangun ibu kota baru, apa strategi Singapura?

Apa yang dapat dilakukan oleh negara-negara yang tidak memiliki daratan seperti Singapura?

Dengan 5,9 juta orang yang tinggal, bekerja dan bermain di area seluas sekitar 734 km persegi, Singapura adalah salah satu kota terpadat di dunia.

Meskipun demikian, Singapura telah berhasil menghindari kemacetan lalu lintas atau keterbatasan ruang yang parah yang melanda banyak kota berpenduduk padat. Tentu saja, Singapura menghadapi tekanan seperti kepadatan yang tinggi di pusat kota dan kemacetan pada jam sibuk di berbagai moda transportasi.

Namun, berbeda dengan Indonesia dan Mesir, negara kepulauan Singapura tidak dapat memindahkan pusat kota atau pusat administrasinya ke lokasi baru. Sebaliknya, Singapura perlu menemukan cara-cara inovatif untuk menciptakan (kembali) ruang-ruang baru guna memenuhi kebutuhan penggunaan lahan yang terus meningkat.

Hal ini dimulai dengan upaya desentralisasi kawasan pusat bisnis (CBD) dengan menciptakan pusat bisnis satelit seperti Changi Business Park, Jurong Lake District dan Woodlands Regional Centre yang akan datang. Rencananya adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di dalam dan sekitar kota dengan mendistribusikan bisnis ke seluruh pulau, sehingga mendekatkan lapangan pekerjaan ke rumah.

Melengkapi inisiatif ini adalah peralihan terencana menuju pembangunan serba guna yang menggabungkan perumahan, perkantoran, dan ruang ritel dalam satu gedung di atas stasiun MRT. Perkembangan ini membantu meningkatkan penggunaan lahan dengan menggabungkan ruang komersial dan perumahan di lahan yang sama.

Urban Redevelopment Authority (URA) mengambil konsep ini selangkah lebih maju dan memperkenalkan konsep “zonasi vertikal”, yang melibatkan pembuatan bangunan dengan fungsi industri bersih di lantai bawah, ruang kerja bersama di lantai tengah, dan apartemen hunian di lantai atas. lantai. .

Jadi, alih-alih merelokasi seluruh ekosistem dan jaringan perkotaan, kami memilih untuk mendistribusikannya secara lebih merata ke seluruh pulau melalui upaya yang disengaja untuk membangun kembali, mendesain ulang, dan mengintensifkan kota dan lingkungan sekitar. Hal ini akan memungkinkan kita untuk memikirkan kembali bagaimana kita dapat mengintegrasikan kebutuhan penduduk, dunia usaha, dan pemerintah dalam satu batas kota.

READ  Platform kripto Indonesia Reku dibuat untuk trader baru dan berpengalaman • TechCrunch