Mei 5, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Kementerian mengatakan BMW sedang fokus pada investasi EV di Indonesia

Kementerian mengatakan BMW sedang fokus pada investasi EV di Indonesia

Jakarta Produsen mobil Jerman BMW siap berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik (EV) di Indonesia, menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan pada hari Kamis bahwa perusahaan mobil tersebut kemungkinan akan mengadopsi rencana knockdown total (CKD) untuk pengoperasian kendaraan listriknya di Tanah Air saat mengunjungi Indonesia International Motor Show 2024 di Kemayoran, Jakarta.

“Mereka sudah punya satu [local] fasilitas,” kata Airlangga mengacu pada fasilitas manufaktur BMW yang ada di Indonesia. Dia menolak memberikan rincian lebih lanjut, dan mengatakan kepada wartawan: “Tanyakan langsung pada BMW.”

Model CKD berarti perakitan suku cadang impor secara lokal, sehingga membuka insentif bagi pemerintah.

Para analis sebelumnya menyatakan bahwa program CKD dapat menjadi jalan bagi produsen mobil untuk meningkatkan kandungan lokal pada produk mereka.

Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia Jodi O'Dania berkata Pos Jakarta Dia menambahkan bahwa “produksi kendaraan listrik lokal sangat mungkin dilakukan” pada hari Kamis, namun menambahkan bahwa proyek tersebut saat ini tidak mungkin dilakukan karena model kendaraan listrik perusahaan yang ada saat ini tidak memenuhi tingkat kandungan lokal yang disyaratkan oleh pemerintah.

“Itu selalu menjadi strategi kami [to establish local EV assembly]Kata Jodi. Tapi kalau mau masuk program insentif, persyaratannya belum bisa kita penuhi saat ini.

BMW merakit mobil bermesin pembakaran internal (ICE) CKD di Indonesia melalui PT Kaya Motor Manufacturing, namun perusahaan tersebut masih mengimpor kendaraan listrik sebagai produk jadi langsung dari Jerman.

Baca selengkapnya: Proyek nikel telah dikesampingkan karena pemerintah mendorong pasar kendaraan listrik dengan insentif baru

Produsen mobil asal Tiongkok Chery baru-baru ini menyatakan minatnya untuk memulai produksi di Indonesia, namun mengatakan pihaknya akan melakukan riset pasar setidaknya selama tiga tahun sebelum berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi.

READ  Indonesia Dorong Transformasi Energi Komprehensif: Kementerian

Sementara itu, Chery memanfaatkan kemitraan dengan PT Handal Indonesia Motor untuk perakitan CKD guna memproduksi kendaraan untuk pasar Indonesia dan negara tetangga Vietnam dan Filipina untuk pasar Asia Tenggara.

“Kami ingin menguji pasar terlebih dahulu sebelum mendirikan pabrik kami,” kata Kepala Departemen Merek Chery Indonesia, Rifki Setiawan, Kamis, mengutip kekhawatiran biaya.

Sebaliknya, raksasa kendaraan listrik Tiongkok, BYD, akan meluncurkan pabrik produksinya “sekitar tahun ini,” kata presiden direktur BYD Indonesia, Eagle Zhao, pada hari Kamis.

Pengumuman ini menyusul masuknya perusahaan baru-baru ini ke pasar Indonesia dengan tiga model EV yang diimpor dari Tiongkok. Zhao menolak mengungkapkan rincian investasinya.

Baca selengkapnya: Menteri Energi mengatakan RI harus melonggarkan aturan kandungan lokal untuk baterai EV

Pemerintah menargetkan penjualan 200.000 kendaraan listrik dan mobil hybrid tahun ini, lebih dari dua kali lipat penjualan tahun lalu sebanyak 80.000 unit.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah memperingatkan bahwa produsen kendaraan listrik akan kesulitan memenuhi peraturan jika tidak menggunakan baterai produksi dalam negeri.

Dengan adanya perubahan kebijakan baru-baru ini, produsen dapat mencapai persyaratan kandungan lokal minimum sebesar 40 persen untuk bahan-bahan yang bersumber secara lokal pada tahun 2026.