November 23, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Kementerian Kesehatan telah mengkonfirmasi bahwa kejadian demam berdarah di Indonesia telah menurun

Kementerian Kesehatan telah mengkonfirmasi bahwa kejadian demam berdarah di Indonesia telah menurun

Jakarta (Antartika) – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DPD) selama dua tahun terakhir akibat infeksi Pemerintah-19 di Indonesia menurun, menurut Kementerian Kesehatan.

“Dalam dua tahun terakhir, jumlah kasus demam berdarah menurun selama epidemi. Tiffany Diara Pakashi, direktur eksekutif pencegahan dan pengendalian epidemi kementerian, mengatakan.

Berbicara pada peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN 2022 yang diperingati secara online di Jakarta pada Rabu, Pakashi mencatat, hingga pekan ke-22 2022, telah dilaporkan 45.387 kasus DBD dari 449 kabupaten dan kota di 34 provinsi.

432 orang meninggal karena DBD di 163 kabupaten dan kota di 31 provinsi.

Dia kemudian menyatakan bahwa jumlah kasus demam berdarah di Indonesia kurang dari 10 per 100.000 orang pada tahun 2024 dan bahwa pemerintah telah menetapkan target untuk mengurangi angka kematian menjadi nol pada tahun 2030.

Pakashi menguraikan enam strategi nasional untuk menangani DBD, yang pertama adalah memperkuat pengendalian vektor yang efektif, aman dan konsisten.

Strategi kedua terkait dengan penguatan sistem surveilans dan kejadian luar biasa (KLB), sedangkan pendekatan ketiga terkait penguatan pengelolaan DBD secara komprehensif. Strategi keempat adalah meningkatkan partisipasi dan kemandirian sosial.

Pendekatan kelima melibatkan penguatan komitmen pemerintah dan melibatkan partisipasi mitra dan berbagai sektor. Strategi keenam adalah menggunakan penelitian pengembangan dan studi inovasi sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengendalian DBD di masa depan.

Pakashi mengatakan, masyarakat dapat mengambil tindakan pencegahan dengan menerapkan program 3M Plus: menyaring, menyegel, dan menggunakan kembali sampah dari bahan bekas yang bernilai ekonomis.

Berita Terkait: Masyarakat Jawa Timur Harus Waspada DBD: Pembicara DPT

“Misalnya memiliki ikan untuk dimakan jentik nyamuk merupakan nilai plus,” ujarnya.

READ  UEA dan Indonesia bermitra untuk mengurangi tumpahan limbah ke laut dan sungai

Sebelumnya, Asik Surya, dokter di Direktorat Pengendalian dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, mengingatkan masyarakat untuk memantau nyamuk dan jentiknya di rumah masing-masing.

“Kalau di dalam rumah ada nyamuk, paling tidak ada 100-200 jentik. Kalau seminggu lagi dipelihara, bisa ditambah 200 nyamuk. Tolong dimusnahkan,” tegas Surya.

Berita Terkait: Demam Berdarah Dengue Harus Diwaspadai: Gubernur Jawa Timur