Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo telah secara resmi mengumumkan bahwa ia akan mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di ibukota yang belum dibangun, Nusantara.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pernyataan yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada akhir KTT Pemimpin G20 di Bali kemarin. Dalam kesempatan itu, Jokowi dalam keterangannya menyampaikan keinginan dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di ibu kota Nusantara kelak. sesuai tempo.
Dia juga memuji peran olahraga dalam mempersatukan umat manusia di tengah krisis yang membayangi kepresidenan G-20 Indonesia tahun ini, termasuk perang Rusia-Ukraina dan meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
“Sebagai Presiden KTT G-20, saya bersama para pemimpin G-20 lainnya menggarisbawahi pentingnya olahraga bagi kesehatan dan kekuatannya untuk mempersatukan dunia, terutama dalam iklim global saat ini,” tambahnya. “Kesuksesan Olimpiade dan Paralimpiade berikutnya menyoroti pentingnya melindungi netralitas global dalam acara olahraga internasional dan badan pengatur.”
Pertama kali diumumkan pada 2019, kota Nusantara sedang dibangun di provinsi Kalimantan Timur, sekitar 1.300 kilometer dari Jakarta. Pemerintah berharap kota baru itu akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia pada tahun 2024.
Ada lelang Indonesia disambut oleh “Saya melihat presentasi proyek Nusantara dan kemajuan yang telah dicapai,” kata Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach. “Saya sangat terkesan dengan visi Presiden Widodo untuk mengembangkan kota ini sebagai model kehidupan berkelanjutan, dengan penekanan khusus pada kesehatan dan olahraga.”
Jika berhasil, Nusantara akan menjadi kota Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade, meskipun bukan yang pertama mengajukan penawaran: baik Bangkok maupun Kuala Lumpur melamar menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008. Di antara negara lain diyakini bersaing Hak tuan rumah pada tahun 2036 adalah Meksiko, Korea Selatan, Inggris, Mesir, Jerman, India, dan Qatar.
Ini bukan pertama kalinya pemerintahan Jokowi mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade. Di penghujung tahun 2020, Indonesia menghasilkan sebuah produk Tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 gagal Di Jakarta, Brisbane akhirnya menang. Sebagai Jokowi memberitahu kabinetnya Pada saat itu, tawaran tersebut ditujukan untuk keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, yang “telah meningkatkan kepercayaan diri kami dan membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah acara internasional.”
Selama pencalonan Olimpiade Jakarta, saya mencatat bahwa “nilainya tampaknya menentang rasionalitas ekonomi” dan memiliki kemiripan yang cukup besar dengan rencana Jokowi senilai $40 miliar untuk membangun ibu kota baru di pulau Kalimantan. Jadi mungkin tepat ibu kota baru, karena bernama Nusantara, adalah kota tuan rumah Olimpiade 2036 yang diusulkan.
Namun pembangunan ibu kota baru belum dimulai, dan mengingat kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam menarik investasi ke Nusantara, pembicaraan tentang tuan rumah Olimpiade tampaknya terlalu dini. Apakah kota baru ini akan selesai pada tahun 2036, apalagi menjadi tuan rumah acara olahraga internasional besar, masih sangat terbuka untuk dipertanyakan.
Namun, lelang tersebut memberikan wawasan yang menarik tentang ambisi dan pandangan dari presiden ketujuh Indonesia tersebut. Dalam biografi Jokowi tahun 2020, Ben Bland menulis bahwa ruang lingkup rencana ibu kota baru adalah “bukti dari sifatnya yang eksentrik dan gaya pemerintahannya yang tidak menentu”.
Prestasinya menampilkan jambore olahraga internasional utama dunia mencerminkan hasratnya terhadap mega proyek bergengsi dan keinginannya untuk meninggalkan jejak abadi di Indonesia.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia